Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Kembali Pastikan Identitas 3 Jenazah Korban Pesawat AirAsia QZ8501

Kompas.com - 06/01/2015, 15:37 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification yang dipimpin DVI Polda Jawa Timur kembali berhasil memastikan identitas jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Hari ini, Selasa (6/1/2015), ada tiga jenazah yang berhasil dipastikan identitasnya setelah menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur.

Ketiga jenazah diketahui identitasnya berdasarkan pencocokan data antemortem jenazah. Selain itu, identitas juga diketahui berdasarkan rekaman CCTV di Bandara Juanda sebelum pesawat itu berangkat ke Surabaya dan kartu identitas yang masih melekat saat jenazah ditemukan.

Pertama, korban dipastikan bernama Indra Yulianto (51), warga Probilonggo, Jawa Timur. Selain itu, tim DVI juga berhasil memastikan identitas Hindarto Halim (61), warga Surabaya, dan Jou Brian Youvito (19), asal Surabaya.

Ketiga jenazah diketahui identitasnya berdasarkan penelusuran dengan metode primer yang digunakan untuk menentukan identitas jenazah, yaitu melalui pemeriksaan sidik jari dan gigi jenazah. Data antemortem milik korban sama dengan data antemortem yang diperoleh dari pihak keluarga.

Selain itu, data Indra juga dikuatkan dengan tayangan CCTV di Bandara Juanda, sebelum keberangkatan pesawat.

"Korban mengenakan kaus, sepatu, dan dompet yang menempel di celana. Informasi itu sama dengan informasi yang diberikan keluarga," ujar Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono.

Sementara itu, data Brian diperkuat juga dengan penemuan atribut berupa kartu mahasiswa yang masih melekat di tubuh jenazah.

Hingga hari ini, dari 37 jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, sudah 16 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Sebanyak 11 jenazah di antaranya merupakan warga Kota Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com