Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayati Lutfiah Hamid Penumpang AirAsia QZ8501 Pertama yang Teridentifkasi DVI

Kompas.com - 01/01/2015, 15:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Tim DVI Polda Jawa Timur memastikan telah mengidentifikasi dua jenazah dari pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh. Salah satunya dipastikan penumpang dengan nama Hayati Lutfiah Hamid.

"Jenazah dengan label B001, telah teridentifikasi sesuai dengan manifest atas nama Hayati Lutfiah Hamid, passenger dari AirAsia," kata Ketua TIM DVI yang juga Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Budiyono di Posko Ante-Mortem, RS Bhayangkara, Kamis (1/1/2015).

Budiyono kemudian memaparkan metode yang digunakan oleh Tim DVI dalam mengidentifikasi korban. Korban teridentifikasi melalui 2 metode, yaitu sidik jari terjadi kesamaan atau matching jenazah dengan sidik jari yang diperoleh dari ante-mortem, lalu metode kedua, dengan menyamakan data ante-mortem dan post-mortem, dari adanya bekas operasi seksio.

"Lalu metode sekunder lain yang memperkuat nama korban dari properti yang didapatkan dari korban, adanya ID card yang masih terpasang di tubuh korban, tertulis atas nama Hayati Lutfiah Hamid, lalu perhiasan ada kalung dengan inisial nama ybs, gelang dll, yang diakui keluarga adalah milik korban. Atas dasar itu, tim memastikan korban adalah Hayati Lutfiah Hamid," papar Budiyono.

Lutfiah menjadi korban AirAsia QZ8501 yang pertama kali divisum oleh tim forensik Polda Jawa Timur bersama satu jenazah lainnya. Rencananya, tim Disaster and Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur akan menyampaikan dua identitas sudah diketahui pada pukul 16.00. (Baca: Keluarga Pastikan Satu Jasad yang Berhasil Teridentifikasi adalah Lutfiah Hayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com