JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, Basarnas akan meminta bantuan tim penyelam TNI Angkatan Laut untuk membantu proses identifikasi bayangan pesawat. Sebelumnya, bayangan pesawat ini ditemukan dalam upaya pencarian AirAsia QZ8501.
"Penyelam akan kita manfaatkan untuk menemukan bodi pesawat (dan) jika memungkinkan sekaligus untuk menemukan tubuh korban yang terjebak di dalam bodi pesawat," kata Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Ia mengatakan, bantuan yang diminta Basarnas ialah sebanyak dua tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska). Saat ini, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah terdapat sembilan personel tim penyelam yang bersiaga.
Tak hanya itu, di lokasi ditemukannya serpihan pesawat, juga bersiaga tiga kapal, yakni KRI Yos Sudarso, KRI Bung Tomo, dan kapal Basarnas KN224.
"Mereka untuk sementara waktu tidak bertugas karena kondisi cuaca di lokasi pencarian yang tidak memungkinkan. Ada badai yang membuat gelombang setinggi dua sampai tiga meter yang menyulitkan proses pencarian. Besok pagi pencarian akan dilanjutkan kembali," katanya.
Ia menambahkan, fokus pencarian pesawat AirAsia yang hilang akan dilakukan di Sektor 5. Di sektor itu pula sebelumnya tim gabungan berhasil menemukan serpihan dan jenazah korban.
Hari ini, tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang.
Ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Soelistyo juga telah memastikan serpihan-serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun adalah 100 persen milik AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). (Baca: Kepala Basarnas: 100 Persen Serpihan Milik AirAsia QZ8501)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.