Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi: Media Diminta Hormati Keluarga Korban AirAsia

Kompas.com - 28/12/2014, 21:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Media diminta untuk tidak mewawancarai keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dengan rute Surabaya-Singapura, Minggu (28/12/2014).

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika, Soegijapranata Algooth Putranto, menilai peliputan hilangnya pesawat AirAsia dengan memaksa keluarga korban AirAsia untuk wawancara itu cermin media tuna-etika dan empati.

"Memaksa keluarga korban dalam kondisi duka untuk menjawab pertanyaan itu menunjukkan sang reporter tidak memiliki empati, juga tidak peduli etika, atau bisa jadi ada tekanan besar dari ruang redaksi. Ini memalukan dan (merupakan) kemunduran," ujarnya, Minggu (28/12/2014).

Menurut Algooth, peliputan televisi yang peka etika dan berempati sudah mengalami kemajuan dalam peliputan kecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Gunung Salak dan Malaysia Airlines MH370.

"Dalam dua peliputan tersebut, rekan-rekan jurnalis sangat menjunjung tinggi etika dan memberikan empati dalam melakukan peliputan. Kali ini, justru kemunduran karena reporter memaksa wawancara," ujarnya.

Meski demikian, menurut Algooth, hal ini tidak sepenuhnya kesalahan reporter di lapangan karena tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan reporter tersebut merupakan tugas media tempat mereka bekerja.

"Bisa jadi pula, justru ruang redaksi media tempat reporter bekerja yang menuntut secara berlebihan berita eksklusif sehingga mengakibatkan reporter terdorong melakukan peliputan dengan menafikan empati dan etika," tuturnya.
 
Pada sisi lain, diakui atau tidak oleh Dewan Pers, asosiasi jurnalis dan dunia pendidikan sejauh ini kurang mengampanyekan etika jurnalistik peliputan konflik ataupun bencana. "Paling-paling hanya KPI yang mengingatkan hal-hal seperti ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com