Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sampai Kapan Rupiah Melemah? Tanyalah Rumput yang Bergoyang!"

Kompas.com - 20/12/2014, 15:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Pengamat pasar uang, Farial Anwar, mengaku tak bisa memprediksi sampai kapan nilai tukar rupiah akan melemah. Menurut Farial, terlalu banyak ketidakpastian akan kondisi pasar uang saat ini. Ironisnya, mata uang rupiah terlalu bergantung pada situasi global.
 
"Sampai kapan rupiah ini melemah? Kalau saya, harus tanya kepada rumput yang bergoyang karena ketidakpastiannya sangat tinggi dan panjang. Sebenarnya, ironis karena nilai tukar kita sangat bergantung pada apa yang terjadi di luar," ujar Farial dalam diskusi yang dilakukan Smart FM di Jakarta, Sabtu (20/12/2014).
 
Pernyataan Farial ini terkait dengan rencana Bank Sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunganya. Apabila suku bunga The Fed naik, Amerika Serikat akan menjadi pasar yang menggiurkan bagi para investor. Permintaan terhadap dollar pun akan semakin meningkat.
 
Farial mengaku waktu dan besaran kenaikan suku bunga The Fed akan sangat berpengaruh pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Apabila suku bunga naik, rupiah diprediksi kembali anjlok.
 
Maka dari itu, Farial mendesak perlunya revisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa. Menurut dia, penanaman modal asing di Indonesia bersifat "hot money", lalu lintas keluar masuknya sangat tinggi. Di sisi lain, eksportir Tanah Air yang meraup keuntungan dari tingginya dollar justru tak memberikan manfaat bagi dalam negeri.
 
"Mereka (eksportir) lebih memilih memarkirkan uangnya di luar negeri sehingga tak membawa manfaat apa pun untuk di sini," ujar Farial. 
 
Oleh karena itu, Farial berharap agar kedua masalah itu bisa dicarikan jalan keluarnya dengan melakukan revisi UU Lalu Lintas Devisa. "Undang-undang yang lama harus direvisi. Kalau kita pertahankan, akan jadi penyakit kronis," kata dia.
 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com