Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen DPR Belum Terima Surat Pergantian Ketua Fraksi Golkar Versi Agung Laksono

Kompas.com - 10/12/2014, 17:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Winantuningtyastiti mengaku belum menerima surat dari pengurus DPP Partai Golkar versi Munas IX Partai Golkar di Jakarta terkait perubahan susunan pengurus Fraksi Golkar di parlemen. Setelah pelaksanaan Munas IX di Jakarta, Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengganti ketua Fraksi Golkar di DPR dan MPR.

"Belum menerima," ujar Winan saat dihubungi, Rabu (10/12/2014).

Winan mengatakan, Sekretariat Jenderal DPR tidak berwenang untuk mengurusi pengajuan tersebut. Menurut Winan, semestinya surat tersebut dilayangkan langsung ke pimpinan DPR.

"Sekjen tidak ada urusannya, pasti ke pimpinan DPR. Sekjen hanya mengikuti aturan saja," kata Winan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa hari ini pengurus DPP Golkar versi Munas Jakarta akan menyerahkan susunan kepengurusan fraksi yang baru. Menurut dia, pergantian pengurus Fraksi Partai Golkar di DPR tidak perlu dikomunikasikan dengan susunan pengurus yang telah ditetapkan oleh kubu Aburizal Bakrie.

Bagi kubu Agung, kepengurusan Aburizal tidak sah karena dihasilkan dari proses Munas IX yang tak demokratis. "Keberadaan fraksi, selain yang kami bentuk, tak akan kami akui, tidak perlu dihiraukan," ujar Agus.

Setelah pelaksanaan Munas IX, Agung Laksono menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR dan Agun Gunandjar sebagai Ketua Fraksi Golkar di MPR. Agus menggantikan Ade Komarudin, dan Agun menggantikan Hardi Susilo.

Pergantian pengurus fraksi ini merupakan buntut dari konflik yang terjadi di internal Golkar. Pengurus dari kubu Agung dan kubu Aburizal sama-sama mengklaim terpilih dalam munas yang sah dan demokratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com