JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX di Jakarta, Agung Laksono, enggan menanggapi terlalu serius kubu Ketua Umum Golkar hasil Munas IX di Bali, Aburizal Bakrie, yang menyebut Munas Jakarta "oplosan" dan "KW2". Agung dengan santai hanya balik menyindir kubu Aburizal.
"Kita kan di sini tidak koruptornya, ngapain kita disebut KW-lah, oplosanlah. Tak perlu kita tanggapi hal seperti itu," kata Agung Laksono dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (9/12/2014).
Untuk diketahui, Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Irianto MS Syafiuddin alias Yance dijemput paksa dan ditahan oleh Kejaksaan Agung hanya dua hari setelah Munas Golkar kubu Aburizal Bakrie di Bali. Yance terlilit kasus dugaan korupsi pembebasan lahan proyek PLTU di Sumur Adem tahun 2004.
Namun, Agung tak secara eksplisit menyebut nama Yance atau tokoh Golkar lain di kubu Aburizal yang terjerat kasus korupsi.
Sebelumnya, sindiran "munas oplosan" dan "KW2" dilontarkan oleh Ketua Fraksi Golkar di DPR, Ade Komarudin, dan Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo. Mereka menganggap munas tersebut ilegal dan tidak sesuai dengan anggaran dasar dan angaran rumah tangga partai.
"Itu (munas 'oplosan') pendapat pribadi saja. Tidak perlulah kita tanggapi hal-hal kecil seperti itu," ucap Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.