Menurut Tedjo, penembakan ini diduga berawal dari aksi massa yang melawan aparat. "Aparat membela diri, sudah diberikan peringatan, tapi akhirnya ada korban," ujar dia.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menuturkan Wakil Kepala Polda Papua dan perwakilan TNI Angkatan Darat sudah menuju ke lokasi tersebut. Diperkirakan mereka tiba di Enarotali pada Selasa (9/12/2014).
Sebelumnya, Dewan Adat Paniai, John Gobay mengatakan, kerusuhan ini disebabkan aksi penembakan lima warga sipil oleh aparat TNI-Polri di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Enarotali, Senin.
Menurut John, lima warga yang tewas itu sebelumnya berniat menuntut klarifikasi atas kasus penganiayaan warga oleh dua orang yang diduga adalah aparat pada Minggu (7/12/2014) malam.
Usai pembakaran mobil tersebut, massa kembali ke lapangan sembari melakukan waita, tarian perang. Aparat TNI-Polri yang berkumpul di Mapolsek Paniai Timur berusaha membubarkan massa tetapi justru massa bertambah banyak dan masih terus melakukan waita.
“Aparat kemudian melepaskan tembakan yang mengakibatkan 4 warga meninggal di tempat, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Lima orang yang meninggal yakni Habakuk Degei, Neles Gobay, Bertus Gobai, Saday Yeimo dan Apinus Gobai,” sebut John Gobay.