Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkopolhukam: Presiden Sudah Dapat Laporan Soal Penembakan Warga di Paniai

Kompas.com - 09/12/2014, 00:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo disebut sudah mendapat laporan soal dugaan penembakan warga sipil oleh aparat kepolisian di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua. Hingga Senin (8/12/2014) malam, kepolisian masih melakukan verifikasi tentang jumlah korban dalam insiden tersebut.

"Sudah, Kapolri lapor langsung ke presiden. Beliau (Jokowi) hanya minta disesuaikan saja, karena beliau tahu medannya ini sangat sulit dijangkau," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno saat dihubungi, Senin (8/12/2014) malam.
  Tedjo mengatakan lokasi penembakan di Enarotali ini juga menjadi sebab hingga sekarang informasi yang dimiliki Pemerintah soal insiden tersebut masih simpang siur. Dia mengatakan informasi terakhir yang didapat adalah 4 warga sipil tewas.

Menurut Tedjo, penembakan ini diduga berawal dari aksi massa yang melawan aparat. "Aparat membela diri, sudah diberikan peringatan, tapi akhirnya ada korban," ujar dia.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menuturkan Wakil Kepala Polda Papua dan perwakilan TNI Angkatan Darat sudah menuju ke lokasi tersebut. Diperkirakan mereka tiba di Enarotali pada Selasa (9/12/2014).

Sebelumnya, Dewan Adat Paniai, John Gobay mengatakan, kerusuhan ini disebabkan aksi penembakan lima warga sipil oleh aparat TNI-Polri di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Enarotali, Senin.

Menurut John, lima warga yang tewas itu sebelumnya berniat menuntut klarifikasi atas kasus penganiayaan warga oleh dua orang yang diduga adalah aparat pada Minggu (7/12/2014) malam.

 
John Gobay menjelaskan, insiden itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT, ketika ratusan warga dari Kampung Ipakije berkumpul di Lapangan Karel Gobai. Suasana memanas, ujar dia, ketika massa membakar mobil Fortuner yang dipakai dua orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.

Usai pembakaran mobil tersebut, massa kembali ke lapangan sembari melakukan waita, tarian perang. Aparat TNI-Polri yang berkumpul di Mapolsek Paniai Timur berusaha membubarkan massa tetapi justru massa bertambah banyak dan masih terus melakukan waita.

“Aparat kemudian melepaskan tembakan yang mengakibatkan 4 warga meninggal di tempat, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Lima orang yang meninggal yakni Habakuk Degei, Neles Gobay, Bertus Gobai, Saday Yeimo dan Apinus Gobai,” sebut John Gobay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com