Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FSGI: Penghentian Kurikulum Tak Boleh Bertahap

Kompas.com - 07/12/2014, 16:14 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengapresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan yang mau membangun komunikasi dengan para guru Indonesia. Meski begitu, FSGI menilai tak sependapat dengan keputusan Anies menghentikan kurikulum 2013 (K13) pada sebagian besar sekolah dan tetap menerapkan kurikulum itu pada 6200-an sekolah.

"Tetap melaksanakan K13 di sekolah-sekolah sembari merevisi tidak mungkin, mereka akan tetap melanjutkan praktek kurikulum 2013 yang salah," kata Ketua Serikat Guru Indonesia kota Batam, Noor Muhamad dalam di kantor Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2014).

Hal itu, lanjut Noor, dapat menjadikan siswa dan sekolah yang bersangkutan tetap menjadi korban kurikulum. Apalagi, penerapan kurikulum hanya mencari kriteria sekolah dengan akreditasi A atau eks dari Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Sebab, lanjut dia, sekolah itu dinilai tidak mewakili sekolah-sekolah di Indonesia. Seharusnya, ungkap dia, digunakan juga sampel sekolah-sekolah lainnya yang tidak memenuhi standar nasional pendidikan.

"Kenyataan di lapangan tak sesuai sehingga harus ada evaluasi (yang sifatnya) membandingkan," kata dia.

Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan FSGI, Doni Koesoema mengatakan keputusan penghentian itu bukan karena ketidaksiapan sekolah, melainkan terkait konsep dan filosofi yang salah tentang kurikulum.

"Revisi K13 seharusnya dimulai dengan penghentian total, minimal selama satu tahun untuk membereskan persoalan-persoalan fundamental substansial, seperti naskah akademik, desain buku dan pelatihan guru, baru kemudian dicobakan di beberapa sekolah di seluruh provinsi secara tersbatas," tutur Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com