Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Tak Segan Terus Tenggelamkan Kapal Asing yang Terbukti Melanggar

Kompas.com - 05/12/2014, 17:37 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — TNI menegaskan tidak akan segan-segan untuk menghancurkan dan menenggelamkan kapal asing yang terbukti melakukan pelanggaran di perairan Indonesia. Ini dilakukan untuk memberikan efek jera sehingga tidak ada lagi kapal asing yang melakukan tindakan melanggar hukum di perairan Indonesia.

"Pokoknya yang ketangkep, selama memenuhi syarat, TNI tidak segan-segan untuk menghancurkan," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/12/2014).

Fuad mengatakan, TNI Angkatan Laut hari ini telah menenggelamkan tiga kapal asing yang terbukti melakukan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia. Kapal-kapal tersebut ditangkap sekitar sebulan yang lalu.

Selain menenggelamkan tiga kapal asing, TNI AL juga mendeportasi 23 anak buah kapal (ABK) yang berada dalam kapal tersebut. Hal ini dilakukan agar para ABK itu tidak menimbulkan masalah baru di Indonesia.

"Kapalnya kami tenggelamkan, awaknya kami deportasi ke negara asal. Namun, kami tidak perlu sebutkan negaranya ya," ucap Fuad.

Tiga kapal nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di Laut Natuna ditenggelamkan di sekitar Anambas, Kepulauan Riau, hari ini. Penenggelaman kapal disaksikan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Danlantamal, dan Kapuspen TNI.

Tidak sampai di situ, pasukan Kopaska, yang menggunakan kapal kecil, pun memasangi peledak di kapal-kapal tersebut. Di antara ketiga kapal, kapal bagian tengah yang lebih dahulu diledakkan. Suara dentuman terdengar hingga menimbulkan getaran di air laut. Pelan-pelan, api pun mulai melalap kapal asing tersebut, yang menghilang ke dasar laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com