"Sudah dideteksi semuanya, dan akan segera diinformasikan kepada pihak keluarga," kata Nusron, di kantornya, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Selain mediasi dengan agensi penyalur para TKI, Nusron mengatakan, BNP2TKI juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan pemerintah di Rusia dan Korea Selatan. Nusron menjanjikan akan mengadvokasi jika ada hak-hak TKI yang tak terpenuhi. (Baca: Indonesia Kirim Tim ke Lokasi Kapal Tenggelam di Rusia)
"Ini menjadi konsen kita untuk perlindungan WNI yang menjadi TKI di luar negeri," ujar Nusron.
"Kami harap keluarganya sabar, jangan panik, tetap koordinasi dengan pemerintah agar semuanya bisa diatasi," tambahnya.
Dari hasil penelusuran BNP2TKI, perusahaan yang menempatkan TKI ABK Kapal Oryong 501 adalah PT.Kimco Citra Mandiri 4 orang; PT. Koindo Maritim Power 16 orang; PT. Mitra Samudra Cakti 8 orang; dan PT. Oryza Sativa Agency 7 orang. (Baca: Tim SAR Belum Temukan 52 Awak Kapal Ikan Korsel yang Tenggelam)
Ada pun, nama-nama TKI yang menjadi ABK Kapal Oryong berikut daerah asalnya:
- Tegal (10 orang): Khoirul Umam, Asep Bahrudin, Purwanto, Heru Setiawan, Warno, Tarwo Rakim, Ratmono, Mujahidin, Nur kholis, dan Mohamad Idris.
- Brebes (5 orang): Wanto (KCM), Ahmad Khamyanto, Abdul Khalim, Abdullah, dan Wanto (MSC).
- Indramayu (4 orang): Naryanto Bin Wastara, Jumadi, Eko darmanto, dan Tardi.
- Jakarta Timur (2 orang): Rigo Sugi Martono dan Harzono
- Jakarta Utara (2 orang): Muhtar Mokodompit dan Abdul Manaf
- Cirebon (2 orang): Heriyanto dan Dedek Iksani
- Ambon (2 orang): Gaspar Jantje Tomasila dan Jhondriy Andries.
- Seram Bagian Barat: Albert Talapesi
- Sorong Papua: Teguh Hariyono
- Pemalang Jawa Tengah: Barjo
- Bangkalan: Muhamad Hasan
- Bandung: Atep Roni
- Tasikmalaya: Dede Roni Rusriana
- Slayar: Syariffudin, dan
- Maluku Barat Daya: Cornelius Edison Lelapary.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Oryong 501 dengan bobot 1.753 ton yang dioperasikan Sajo Industries Korea Selatan tenggelam di wilayah barat Laut Bering, Senin (1/12/2014).
Kapal penangkap ikan itu membawa 60 orang kru, termasuk seorang inspektur Rusia, 11 warga Korea Selatan, 35 warga Indonesia dan 13 warga Filipina.
Satu kru asal Korea Selatan dipastikan tewas sementara inspektur Rusia dan enam kru asing lainnya berhasil diselamatkan.
HIngga Selasa pagi, perusahaan pemilik kapal menyatakan tim penyelamat belum menemukan 52 awak kapal ikan yang tenggelam tersebut. Ada pun, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskwa hari ini mengirim dua staf mereka untuk ikut membantu identifikasi korban selamat.