Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Ketum Golkar Bertumbangan, Aburizal Akan Jadi Calon Tunggal

Kompas.com - 01/12/2014, 23:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


BADUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie kemungkinan besar menjadi calon tunggal dalam bursa pemilihan ketua umum Golkar periode 2014-2019. Dengan begitu, Aburizal berpeluang kembali terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi.

Sebelum Musyawarah Nasional IX Partai Golkar digelar, ada banyak kader Golkar, selain Aburizal, yang digadang-gadang akan maju sebagai calon ketua umum. Di antaranya adalah MS Hidayat, Airlangga Hartarto, Hajriyanto Y Thohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Zainal Bintang.

Beberapa saat sebelum pembukaan munas, Minggu (30/11/2014) sore, MS Hidayat menyatakan mundur sebagai calon ketua umum. Ia justru membalikkan dukungannya untuk Aburizal. Setelah itu, Airlangga menyusul mundur dengan alasan ada penyimpangan pelaksanaan munas yang menutup peluang terjadinya pemilihan secara demokratis. (Baca: Airlangga Hartarto Mundur dari Bursa Calon Ketum Golkar)

Airlangga mengembalikan dukungannya pada pemilik suara dan menyatakan akan tetap setia sebagai kader Partai Golkar. Sementara untuk calon di luar MS Hidayat dan Airlangga, mereka adalah pencetus lahirnya Presidium Penyelamat Partai Golkar.

Presidium yang dipimpin Agung Laksono itu menolak hadir dalam Munas IX karena dianggap sengaja digelar untuk memuluskan terpilihnya Aburizal sebagai ketua umum. Hanya Zainal Bintang yang menghadiri Munas IX meski statusnya adalah anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar. (Baca: Akbar Tandjung: Aburizal Bisa Jadi Ketum Golkar secara Aklamasi)

Zainal menyatakan berniat maju sebagai calon ketua umum untuk menjegal terpilihnya Aburizal secara aklamasi. Aburizal tak ingin terlalu percaya diri akan terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi. Ia mengaku telah mendapat dukungan dari 248 DPD tingkat I/II dari jumlah sekitar 560 pemilik hak suara.

"Itu belum termasuk NTT, saya enggak tahu yang lain, belum ada suaranya," kata Aburizal, di Hotel Westin, Selasa (1/12/2014).

Secara terpisah, Zainal yakin dapat memenuhi syarat pencalonan, termasuk batas minimal harus memiliki 30 persen dukungan dari pemilik suara. Tapi Zainal tidak menyebut basis suara yang akan mendukungnya.

"Itu urusan saya berjuang, suara bertebaran dari seluruh Indonesia," ujar Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com