Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

34 DPD I Golkar Dukung Munas IX di Bali

Kompas.com - 26/11/2014, 18:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 34 Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar menyatakan mendukung pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali pada 30 November mendatang. Menurut mereka, pelaksanaan Munas sudah sesuai hasil Rapat Pimpinan Nasional VII Partai Golkar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (26/11/2014), para pimpinan DPD itu memberikan empat pernyataan sikap. Pernyataan ini juga menjawab dinamika internal Golkar yang berujung pada kericuhan, Senin (24/11/2014) dan Selasa (25/11/2014), hingga terbentuknya Presidium Penyelamat Partai Golkar.

"Pertama, nomenklatur Presidium tidak dikenal di dalam konstitusi Partai Golkar maupun dalam tradisi pengelolaan Partai Golkar selama ini," kata Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae saat membacakan pernyataan sikap.

Ridwan mengatakan, DPD Partai Golkar menolak pembentukan Presidium yang mengatasnamakan partai dengan alasan apa pun. Keberadaan Presidium dinilai bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar, keputusan Munas VIII 2009, serta keputusan DPP.

Kedua, DPD I Golkar meminta agar Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie segera mengambil tindakan tegas dalam rangka menegakkan disiplin organisasi. Mereka juga menyarankan agar Aburizal memberikan sanksi tegas kepada semua pihak yang masuk ke dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar.

"Ketiga, meminta kepada Ketua Umum Partai Golkar yang legal, Aburizal Bakrie , untuk melaksanakan seluruh keputusan Rapat Pimpinan Nasional VII. Karena menurut konstitusi partai, Rapimnas merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah Munas," katanya.

Terakhir, DPD Tingkat I Golkar meminta agar Aburizal tetap menyelenggarakan Munas di Bali sesuai waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ridwan menambahkan, hampir semua Ketua DPD I Golkar menandatangani pernyataan sikap. Hanya DPD I Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Maluku yang belum memberikan dukungan secara langsung.

"Kalsel dan Sulsel masih dalam perjalanan. Maluku diwakilkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com