Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Anggap Belum Adanya Kedutaan Indonesia di Ramallah Bukan Isu Utama

Kompas.com - 21/11/2014, 06:46 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi menyatakan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Palestina sudah terjalin baik meski pun Indonesia belum mendirikan kantor Kedutaan Besar di Palestina. Menurut Fariz, pendirian kantor duta besar di Ibu Kota Pemerintahan Palestina di Ramallah bukan suatu isu utama yang dibicarakan Palestina dengan Indonesia.

"Dengan Indonesia kami sudah memiliki hubungan diplomatik, saat ini banyak duta-duta di Jakarta yang akan melingkupi berbagai isu, saya rasa ini bukan isu utama yang kami bicarakan karena  Indonesia sudah memiliki hubungan diplomatik," kata Fariz di Jakarta, Kamis (20/11/2014), seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pendirian kantor Kedutaan Besar Indonesia di Ramallah ini pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika keduanya kampanye sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Fariz mengatakan, dalam pertemuannya dengan Kalla, Kamis, keduanya membahas hubungan bilateral kedua negara. Poin utama yang dibahas dia dan Kalla berkaitan dengan upaya Indonesia mendukung perjuangan Palestina di tengah konflik yang mereka alami.

"Karena bahkan sebelum Jokowi terpilih menjadi presiden, dia sudah berjanji akan mendukung Palestina, dan janji ini dijawab lagi dengan sama oleh Kalla," ujar Fariz.

Kepada Kalla, ia juga menceritakan beberapa kondisi Palestina belakangan ini. "Dan dia (Kalla) mengatakan dia (Kalla) sangat simpati dengan kejadian ini, lalu selanjutnya bagaimana konsolidasi Indonesia mendukung palestina," sambung Fariz.

Ia pun meyakini Indonesia bisa membantu Palestina melalui kebijakan-kebijakan praktis. Keyakinan itu, kata Fariz, didasarkan kesamaan antara dua negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Selain itu, menurut Fariz, Indonesia memiliki banyak organisasi Islam yang kerap membantu Palestina.

"Dan Indonesia tentu akan membantu (memimpin) seperti di UN, dan sebagainya, dan Indonesia banyak melakukan bantuan untuk Palestina seperti yang sudah Anda ketahui, dan kami yang saat berada di Indonesia (secara resmi) dan Indonesia menjadi salah satu negara yang telah mendiskusikan beberapa hal yang terkait dengan palestina bagaimana perdamaian, ekonomi, hingga pendidikan, MOu pariwisata," papar Fariz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com