Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persahabatan Anak Presiden

Kompas.com - 12/11/2014, 13:22 WIB


KOMPAS.com
- "Tumpeng ini saya berikan ke sahabat saya, Dik Tutut, yang selalu saya undang kalau ulang tahun, tetapi karena kesibukannya, dia tak pernah bisa datang. Kali ini, terima kasih, Dik Tutut bisa hadir,” ujar Guntur Soekarnoputra di Galeri Seni Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/11/2014) malam.

Malam itu, putra sulung Soekarno, presiden pertama RI, menyerahkan nasi tumpeng kepada putri sulung Soeharto, presiden ke-2 RI, Siti Hardiyanti Rukmana (akrab disapa Mbak Tutut), yang memakai kerudung hitam pun maju ke panggung kecil. Kemudian, Mbak Tutut dan Guntur (akrab dipanggil Mas Tok) bercipika-cipiki seraya memberikan selamat. Lalu, Mbak Tutut bersama adiknya, Mamiek Soeharto, menikmati nasi tumpengnya.

Mbak Tutut, saat tiba di lokasi, langsung menyalami Megawati, yang lebih dulu datang, dan bercakap-cakap. Keduanya tampak akrab. Mbak Tutut yang duduk berdampingan dengan adiknya selalu mengumbar senyum. Waktu pamit, Mbak Tutut hanya tersenyum saat disapa. Acara yang diinisiasi Puti Guntur Soekarno, anak Guntur-Henny, bersama suaminya, Joy Kameron, beserta cucu, Syandria (15) dan Syahandra (13), berlangsung semarak dan sederhana. Selain diisi hiburan live music, potong kue, dan tumpeng, juga santap malam serta menonton tayangan video Guntur di mata sang cucu.

Hampir seluruh keluarga Soekarno hadir. Ada Karina, putri Ratna Sari Dewi Soekarno, yang ditemani putranya; Megawati Soekarnoputri; Levana, istri almarhum Taufan Soekarno—anak Soekarno dari Hartini—dan Guruh Soekarnoputra; serta Sukmawati Soekarnoputri, yang meski berkebaya modern, ikut berjoget salsa. Meski demikian, Rahmawati Soekarnoputri tak hadir. Presiden Joko Widodo hanya mengirim bunga karena masih di Beijing. Demikian pula Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Selain kepada Mbak Tutut, tumpeng juga diberikan Guntur ke istrinya, Henny; Megawati Soekarnoputri; dan Mendagri Tjahjo Kumolo, rekannya sesama penggemar fotografi. Adapun keluarga mantan Wapres Mohammad Hatta diwakili Meutia Hatta yang datang bersama suaminya, Sri Edi Swasono, serta Gemala Hatta dan Halida Hatta.

Saling kunjung dan persahabatan di antara keluarga Soekarno, Hatta, dan Soeharto sebenarnya sudah lama. ”Setiap ada undangan di Taman Mini dari keluarga Pak Harto, kami selalu hadir. Kalau tidak saya yang wakili, ya adik-adik saya,” kata Guntur, seraya menyebutkan begitu pula jika ada undangan dari keluarga Hatta. Sebaliknya, jika ada undangan keluarga Soekarno, keluarga Hatta dan Soeharto pun datang.

Sejak remaja, tambah Guntur, ayahnya selalu mengajarkan untuk membina hubungan silaturahim dengan siapa pun meskipun berbeda pandangan politik. ”Bapak selalu ajarkan, dalam berpolitik boleh saja bertempur hingga babak belur, tetapi hubungan kekeluargaan harus tetap baik,” tuturnya.

Terhadap Soeharto, yang memperlakukan ayahnya sedemikian rupa sejak di Wisma Yaso hingga meninggal di RSPAD Gatot Soebroto tahun 1970, Guntur mengaku ikhlas menerimanya. "Namun, kalau bicara sejarah, kita tidak boleh melupakannya. Sejarah tak bisa dibolak-balik atau ditinggalkan," lanjutnya.

Menurut Guntur, Megawati saat menjadi wapres dan presiden pun pernah minta mahasiswa tak lagi menghujat Soeharto. "Waktu dikritik Pak Hatta lewat bukunya Demokrasi Kita, Bapak tetap menjaga hubungan baik. Kalau tak salah ingat, waktu Pak Hatta sakit, bapak menu- gaskan beberapa menteri merawatnya hingga berobat ke luar negeri. Setelah sembuh, Bapak berkunjung ke rumahnya dan makan bersama seperti biasanya," ujar gitaris dan drumer Band Aneka Nada, yang populer tahun 1964, itu.

Rekan Guntur di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Theo Sambuaga, menyampaikan hal senada. "Persahabatan mereka sudah lama. Guntur selalu hadir jika ada acara yang diadakan keluarga Pak Harto. Terakhir waktu peluncuran buku Pak Harto di TMII. Baru kali ini Mbak Tutut yang hadir. Biasanya, Mbak Mamiek atau Titiek," kata Theo.

Sikap memaafkan, kedewasaan berpolitik dan demokrasi sudah ditunjukkan keluarga Soekarno, Hatta, dan Soeharto lewat pesta kecil dan acara-acara lain. Apakah tokoh-tokoh politik kita sekarang bisa mencontoh persahabatan itu? (Suhartono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com