Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Beda Pendapat soal Jalan Damai KMP-KIH

Kompas.com - 11/11/2014, 13:15 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan DPR melontarkan pendapat berbeda terkait penyelesaian konflik di parlemen antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Perbedaan pendapat terletak dari wacana merevisi Tata Tertib DPR dan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD untuk mengakomodasi perwakilan KIH agar mendapatkan kursi pimpinan di semua alat kelengkapan Dewan (AKD).

Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, kebuntuan politik di parlemen selesai melalui mekanisme musyawarah antara KMP dan KIH. Ia membantah adanya wacana merevisi tatib dan UU MD3 sebagai jalan tengah penyelesaian kebuntuan tersebut.

"Tidak ada pasal yang diubah. Semua dasarnya kesepakatan bersama antara Pramono (Anung) di KIH dan Idrus Marham serta Hatta Rajasa di KMP. Nanti pimpinan fraksi yang tanda tangan, segera," kata Setya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan bahwa revisi tatib dan UU MD3 harus dilakukan untuk mengakomodasi unsur KIH di kursi pimpinan AKD. Itu dilakukan karena KIH tidak akan mendapat kursi pimpinan AKD, khususnya komisi di DPR, tanpa adanya perubahan dalam tatib dan UU MD3.

"Secara prinsip, saya lebih melihat itu (revisi tatib dan UU MD3) sebagai kesepakatan dalam posisi akomodasi kedua belah pihak," ujar Taufik.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto juga menyatakan bahwa perlu ada perubahan dalam tatib dan UU MD3 untuk mengakomodasi KIH supaya memperoleh ruang di pimpinan AKD. Menurut Agus, perubahan tatib dan UU MD3 dilakukan juga untuk penyesuaian pada nomenklatur kabinet Presiden Joko Widodo.

"Bukan semata-mata kita ingin mengakomodasi teman-teman dari KIH, bukan. Ini karena nomenklatur kementerian kan berubah juga," ucap Agus.

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung dan Olly Dondokambey, yang mewakili Koalisi Indonesia Hebat, telah membuat kesepakatan dengan Koalisi Merah Putih yang diwakili Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di hadapan pimpinan DPR. Kesepakatan itu berupa penambahan satu kursi pimpinan di semua AKD di DPR dengan cara merevisi tatib dan UU MD3.

Melalui kesepakatan tersebut, Koalisi Indonesia Hebat diproyeksikan mendapat 21 kursi pimpinan AKD di DPR. Revisi akan mulai dilakukan setelah fraksi Koalisi Indonesia Hebat menyerahkan susunan anggota di semua AKD dan ditetapkan di sidang paripurna yang rencananya digelar pada Kamis (13/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Nasional
Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Nasional
Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Nasional
Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Nasional
Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Nasional
Banyak Serangan Siber, TB Hasanuddin: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Banyak Serangan Siber, TB Hasanuddin: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Nasional
PAN Akan Gelar Rakernas, Siapkan Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

PAN Akan Gelar Rakernas, Siapkan Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
DPR Heran Tak Ada 'Back Up' Data PDN yang Diserang, BSSN 'Lempar Bola' ke Kominfo

DPR Heran Tak Ada "Back Up" Data PDN yang Diserang, BSSN "Lempar Bola" ke Kominfo

Nasional
Budi Arie Beberkan Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh

Budi Arie Beberkan Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh

Nasional
8 Orang Sudah Daftar Seleksi Capim-Calon Dewas KPK

8 Orang Sudah Daftar Seleksi Capim-Calon Dewas KPK

Nasional
Pastikan Bansos Beras Lanjut Sampai Desember, Jokowi Sebut Anggaran Mencukupi

Pastikan Bansos Beras Lanjut Sampai Desember, Jokowi Sebut Anggaran Mencukupi

Nasional
Jokowi Diminta Jelaskan ke Publik Terkait Peretasan Sistem PDN

Jokowi Diminta Jelaskan ke Publik Terkait Peretasan Sistem PDN

Nasional
Wakil Ketua Komisi III: 82 Anggota DPR Terlibat Judi 'Online', MKD Akan Ambil Sikap

Wakil Ketua Komisi III: 82 Anggota DPR Terlibat Judi "Online", MKD Akan Ambil Sikap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com