Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Menuju Mamuju dan Kendari

Kompas.com - 06/11/2014, 05:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja di dalam negeri dengan bertolak ke Mamuju, Sulawesi Barat dan Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11/2014) pagi.

Di dua lokasi itu, presiden akan meninjau infrastruktur pertanian dan perikanan. Presiden sudah melakukan kunjungan kerjanya sejak Rabu (5/11/2014) pagi dengan "blusukan" ke kota Makassar dan Sidrap, di Sulawesi Selatan.

Pada Kamis pagi, Presiden dan Ibu Negara Iriana akan bertolak ke Mamuju dari Landasan Udara Sultan Hasanuddin dengan menggunakan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 100. Presiden akan dilepas oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Anggorta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan perkiraan perjalanan selama sekitar 45 menit, rombongan kepresidenan akan tiba di Bandara Tampa Padang, Mamuju. Disambut Gubernur Sulawesi Barat, Presiden akan melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju lokasi program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian dalam rangka pengelolaan air irigasi di Desa Beru-beru, Kecamatan Kaluku.

Sesudahnya, Presiden dan Ibu Negara akan melanjutkan perjalanan darat ke kampung nelayan, Desa Sumare, Mamuju. Dari kampung nelayan, rombongan akan makan siang di rumah dinas Gubernur Sulawesi Barat, dan bertolak ke bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Kendari.

Di Kendari, Presiden dan Ibu Negara menuju ke Hotel Grand Clarion dan akan berjalan kaki ke lokasi acara Musyawarah Nasional XII Kegiatan Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA). Selesai acara KAGAMA, pada sore harinya, rombongan kepresidenan akan menuju Pelabuhan Perikanan Samudera.

Tanpa bermalam, rombongan rencananya langsung bertolak kembali ke Jakarta dari Bandar Udara Haluoleo, Kota Kendari. Presiden dan Ibu Negara diperkirakan tiba di Landasan Udara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com