JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan yakin adanya titik temu di antara dua kubu yang berkonflik dalam DPR. Politisi PDI-P, Aria Bima, mengatakan, lobi-lobi dilakukan untuk mendekatkan dua kepentingan yang berbeda.
"Persepsinya harus diubah. Bukan bagi-bagi kekuasaan. Proporsional, representasi," kata Aria di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.
Aria mengatakan, pihaknya tidak meminta kocok ulang pimpinan alat kelengkapan DPR. Namun, Koalisi Indonesia Hebat tetap meminta 16 pimpinan alat kelengkapan DPR (AKD).
Agar target tersebut tercapai, Aria mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah elite partai, seperti Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hassan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya mau ngobrol sama Syarief Hasan untuk lobi dengan Demokrat. Demokrat ada titik terang, PAN setuju. Gerindra setuju 40:60. Pak Prabowo bilang ke saya," ucap Aria.
Sementara itu, politisi senior PDI-P, Pramono Anung, melakukan lobi dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Lalu bagaimana dengan PKS? "ARB akan beri ruang jalan tengah. Kalau semua ikut, masa dia (PKS) tidak ikut," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto berharap konflik di DPR dapat diselesaikan pada pekan ini atau paling lambat pekan depan. Setya enggan menjelaskan secara detail mengenai isi pertemuan antara kubu KIH dan Koalisi Merah Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.