Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Segera Bentuk Wantimpres dan Rampingkan Staf Khusus

Kompas.com - 03/11/2014, 20:39 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Presiden Joko Widodo segera membentuk Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, pembentukan Watimpres wajib dilakukan sesuai dengan undang-undang.

"Itu harus ada karena ada undang-undangnya dan akan segera dibentuk oleh presiden," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2014).

Andi menambahkan, Presiden Jokowi tidak menyampaikan arahan untuk membentuk staf khusus. Jokowi justru menekankan pentingnya perampingan sumber daya manusia di setiap kementerian. Masing-masing kementerian diminta untuk tidak membentuk staf khusus jika tidak diperlukan.

"Presiden meminta masing-masing menteri melakukan perampingan, efisiensi. Jadi kalau tidak butuh staf khusus, ya jangan dipaksakan," ujar Andi.

Terkait Sekretariat Kabinet, mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla itu mengatakan bahwa Seskab akan segera berkoordinasi dengan Sekretariat Negara. Dengan demikian, tidak ada lagi dualisme mengenai siapa yang melayani Presiden dan siapa yang melayani kabinet.

"Karena itu, kami memilih, misalnya, kantornya dempet. Kantornya itu ruang utama Sekretariat Negara itu kantor dempet antara Mensesneg dan Seskab hanya ada satu connecting door, saya langsung bisa ke ruang Sesneg," tutur Andi.

Andi menyebutkan, pemerintah akan fokus pada efisiensi dan efektivitas pelayanan dan melihat tingkat kesejahteraan internal. Mengenai struktur Seskab, Andi mengatakan bahwa untuk sementara Seskab akan membawahkan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) hingga dilakukan penataan lagi.

"Kira-kira sampai tiga bulan ke depan nantinya juga akan disesuaikan dengan keinginan Presiden untuk membentuk Kepala Staf Kepresidenan. Sehingga, nanti lengkapnya di Kantor Kepresidnenan itu akan ada Mensesneg, Seskab, ada Kepala Bappenas dan Kepala Staf Kepresidenan," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com