Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Duduk Lesehan, Ketua MPR Bocorkan Berakhirnya Seteru KIH dan KMP

Kompas.com - 03/11/2014, 19:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yakin bahwa konflik di parlemen antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) bakal berakhir. Meski tidak menyebutkan kapan terjadinya, paling tidak ada harapan DPR bakal bersatu kembali.

Hal itu disampaikan Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senin (3/11/2014) petang. Cara penyampaiannya terkesan nyentrik. Zulkifli tiba-tba datang dari arah ruang pimpinan MPR, lalu menemui sejumlah wartawan yang tengah mengetik berita di selasar Gedung Nusantara III.

"Halo, apa kabar semua?" sapa politisi PAN tersebut sembari duduk di lantai bersama wartawan. "Saya punya berita bagus nih soal DPR," lanjut dia.

Kemunculan pria yang mengenakan kemeja batik coklat dan celana bahan hitam seraya duduk lesehan itu segera menjadi magnet perhatian. Wartawan yang tadinya duduk menyebar langsung bergerombol mengelilingi Zulkifli. Para pewarta kemudian menyorongkan alat perekam di tangan masing-masing. Salah seorang wartawan kemudian bertanya seputar seteru antara KIH dan KMP di DPR RI.

"Paling selesai itu seminggu lagi. Paling lama ya dua minggu selesai," ujar eks Menteri Kehutanan tersebut sambil sesekali mengusap betis kaki kanannya hingga ujung celana sedikit tersingkap.

Menurut Zulkifli, saat ini sejumlah pimpinan partai politik tengah merajut komunikasi satu sama lain. Topik pembicaraan itu tentu saja soal perbedaan pendapat kedua kekuatan politik di parlemen. Meski demikian, Zulkifli tak bersedia menyebut kapan dan di mana komunikasi itu berlangsung. "Saya yakin selesai. Selesai itu ya DPR jadinya hanya satu lagi," ujar dia.

Zulkifli tidak memberitahu apa konsekuensi dari berakhirnya seteru tersebut, apakah akan berimbas pada perombakan kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan Dewan atau tidak. Yang pasti, ada pihak yang mengalah dan ada yang pihak yang sedikit menang.

"Yang namanya sepakat, pasti ada yang ngalah sedikit, ada yang menang sedikit. Tapi jangan sekarang, bisa layu sebelum berkembang nanti," ujar dia seraya terkekeh.

Perbincangan Zulkifli dengan para wartawan berlangsung sekitar 15 menit. Sikap Zulkifli itu menjadi pusat perhatian staf DPR yang kebetulan melintas di area itu. Di akhir-akhir bincang santai, wartawan menyodorkan gorengan di sebuah piring. Namun, Zulkifli menolaknya. Rupanya, dia lebih tertarik pada segelas es teh manis yang ada di samping piring itu.

"Saya mau minumnya aja deh," ujar Zulkifli sembari meraih es teh manis bersedotan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com