Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Habibie Diberi Obat Pengencer Darah

Kompas.com - 28/10/2014, 16:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang menjenguk Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie di Rumah Sakit Pusat Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto mengaku belum mengetahui penyakit yang diderita Bapak Teknologi Indonesia itu.

Kepada wartawan, ia hanya mengatakan, kondisi Habibie berangsur membaik. "Yang jelas beliau diberikan obat pengencer darah, jadi tentu tidak berani sembarangan," kata Nina, Selasa (28/10/2014).

Ia mengungkapkan, dengan kondisi yang sudah membaik, Habibie sebenarnya bisa saja dipindah rawat ke rumah, tetapi lebih baik ia tetap berada di rumah sakit. Tujuannya, supaya memudahkan dilakukan pemeriksaan.

Habibie, kata dia, saat ini masih terus menjalani pemeriksaan guna mengetahui penyakitnya. Gejala penyakitnya terus dianalisis oleh tim dokter kepresidenan yang terdiri dari 12 dokter spesialis.

Seperti diketahui, Habibie tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sejak Jumat (24/10/2014) malam. Sebelumnya, ia terlebih dahulu dirawat di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung.

Menurut keponakan Habibie, Adrie Subono, pamannya itu dirawat karena keluhan ketidaknyamanan pada dada dan perutnya. Namun, penyebab kepastian ia dirawat hingga kini belum dapat dipastikan.

"Cuma kecapekan, dari minggu-minggu lalu kan acaranya padat terus, sampai puncaknya menghadiri pelantikan presiden kemudian ke Bandung. Nah, di Bandung itu kemudian dirawat," tutur promotor musik ini, Sabtu (25/10/2014) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com