SURABAYA, KOMPAS.com — Pertemuan mantan calon presiden Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo terus mendapat pujian. Pertemuan itu dinilai sebagai salah satu upaya rekonsiliasi setelah keduanya menjadi rival pada saat Pilpres 2014 lalu.
"Itu baik karena sesungguhnya perbedaan pendapat dan pandangan politik membuat jarak emosional," kata Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar VIII Surabaya, M Romahurmuziy, di Empire Hotel Surabaya, Jumat (17/10/2014).
Rommy menilai, kedua tokoh nasional itu telah menunjukkan sikap kenegarawanan yang baik kepada publik. Ia berharap silaturahim yang dibangun oleh kedua tokoh tersebut dapat menyelesaikan segala perbedaan yang ada.
"Ini sekaligus menunjukkan pemimpin kita di tengah perbedaan memiliki silaturahim yang baik," katanya.
Sebelumnya, Prabowo meminta Koalisi Merah Putih untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Prabowo menilai persaingan dalam Pemilu Presiden 2014 antara dirinya dan Jokowi sudah selesai. Kini saatnya membangun bangsa bersama-sama untuk Indonesia yang lebih baik.
Meski demikian, kata Prabowo, partainya juga akan tetap mengawasi, mengkritisi, dan mengoreksi apabila ada kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Menurut Prabowo, seperti itulah pemerintah dan parlemen bersinergi.
Jokowi dan Prabowo menggelar pertemuan tertutup di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Pertemuan kali ini adalah pertemuan kedua bagi Jokowi dan Prabowo setelah Pilpres 9 Juli lalu. Sebelumnya, keduanya pernah bertemu pada acara buka bersama pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7/2014) petang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.