”Saat pelantikan akan hadir perwakilan sejumlah negara, seperti Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott, PM Malaysia Najib Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, pejabat setingkat perdana menteri Jepang, serta utusan khusus lain. Oleh sebab itu, pengamanan harus benar-benar diutamakan oleh Paspampres dan aparat lain. Paspampres sendiri sudah membentuk satuan tugas. Jadi, pelantikan presiden dan wakil presiden (wapres) harus menjadi momentum kebahagiaan dan perdamaian bangsa Indonesia,” ujar Doni saat memberikan pengarahan dan motivasi kepada sekitar 1.500 prajurit Paspampres di Markas Komando Paspampres di Tanah Abang II, Jakarta, Selasa (14/10).
Menurut Doni, yang dijadwalkan pada Senin (28/10) dilantik menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Paspampres harus mengantisipasi setiap potensi yang bisa mengganggu pelantikan presiden dan wapres periode 2014-2019.
”Polri akan mengerahkan lebih dari 20.000 anggota pasukan dan Paspampres akan sesuaikan jumlahnya. Persiapannya bukan hanya personel, melainkan juga kemampuan, kekuatan, dan peralatan. Paspampres yang mendampingi presiden dan wapres harus benar-benar siap performance karena di luar gedung (parlemen) tak hanya ada relawan presiden dan wapres terpilih, tetapi juga pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono yang akan mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan mereka,” tambah Doni.
Adapun dalam motivasinya kepada prajurit Paspampres, motivator Aqua Dwipayana menekankan, tugas yang disandang prajurit Paspampres untuk mengamankan presiden dan wapres merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan dan tak boleh disia-siakan. ”Oleh sebab itu, Paspampres dituntut mengoptimalkan kemampuan dengan mengutamakan profesionalisme dan meniatkannya sebagai ibadah selama menjalankannya,” ujar Aqua.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan, pihaknya siap membantu pengamanan sepenuhnya. ”TNI membantu Polri yang lebih tahu secara teknis pengamanannya. TNI siap dikerahkan untuk membantu,” kata Fuad.
Penangkal huru-hara
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengungkapkan, personel pengamanan yang dilibatkan pada 20 Oktober mendatang dari Polri cukup besar, yaitu mencapai 24.815 personel. Alasannya, pada saat pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi presiden dan wapres, banyak kegiatan masyarakat.
”Selain Paspampres, ada juga 2.100 personel dari 12 kepolisian daerah yang diperbantukan ke Polda Metro Jaya. Personel dari luar Polda Metro adalah personel pasukan penangkal huru-hara dan penanggulangan anarkisme,” kata Unggung. (RTS/ONG/HAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.