Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dilantik, Jokowi Bakal Naik Kereta Kencana hingga Istana

Kompas.com - 15/10/2014, 17:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan dirinya menaiki kereta kencana usai dilantik menjadi presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).

"Ya, mungkin," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat pada Rabu (15/10/2014) sore.

Jokowi tidak menyebut dari mana dan menuju ke mana dia bakal menaiki kereta kencana. Namun, dari susunan acara yang diberikan oleh relawan, Jokowi diarak kereta kencana dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Negara.

Jokowi mengatakan, aksi tersebut merupakan ide kelompok relawan. Ia mengaku tidak mengetahui teknis detail acara yang dirancang relawan.

"Saya sampai detik ini belum tahu acaranya hari Senin seperti apa. Ada relawan yang rancang gini-gini, saya belum ngerti," ujar dia.

Para relawan akan menggelar acara Gerakan Rakyat 20 Oktober (Geruduk) berupa ”pesta rakyat” penuh kegembiraan, meriah, dan damai.

”Kami ingin menunjukkan, Jokowi merupakan presiden seluruh rakyat Indonesia dan tokoh yang timbul dari dukungan rakyat, bukan elite,” kata M Yamin, Ketua Sekretariat Nasional Jokowi.

Diperkirakan lebih dari 100.000 orang akan terlibat dalam pesta rakyat tersebut. Menurut rencana, dalam kegiatan itu, setelah dilantik, Jokowi akan ”diarak” dari Gedung MPR ke Istana Negara dengan prosesi pawai atau kirab budaya.

Panel Barus dari Pusat Informasi Relawan menyebutkan, ada tiga acara yang disiapkan Geruduk pada 20 Oktober nanti. Pertama, pada pagi sampai siang mengawal pelantikan presiden. Kedua, dari siang sampai sore mengantar presiden rakyat dengan kirab budaya dari MPR ke Istana. Ketiga, dari sore sampai malam ada panggung rakyat di Monas.

Sebagai pesta rakyat, acara kirab budaya atau pawai sesuai rencana akan dimeriahkan oleh berbagai aksi seni dan budaya, seperti ondel-ondel, sepeda hias, drumband, barongsai, pencak silat, dan debus. Masyarakat pun diminta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sehingga rute Jalan MH Thamrin dan Sudirman dapat dipadati.

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto menyatakan, Jokowi sudah bersedia mengikuti kirab budaya atau pawai tersebut. Namun, beberapa kemungkinan masih dipertimbangkan.

Setelah dilantik, misalnya, Jokowi langsung menuju Semanggi atau Bundaran HI dengan kendaraan dinas kepresidenan. Setelah di Semanggi atau Bundaran HI, Jokowi akan turun dari kendaraan dinas dan mengikuti kirab budaya dengan naik andong sampai Istana Negara. ”Kalau dari Semanggi terlalu jauh dan panas,” kata Andi.

Dari sore sampai malam juga digelar panggung rakyat yang dikoordinasi oleh grup musik Slank. Pada kesempatan itu, direncanakan Jokowi memberikan sambutan atau pidato.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com