Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, SBY Terima Gelar Doktor "Honoris Causa"

Kompas.com - 14/10/2014, 16:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pada masa akhir jabatannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mendapat gelar doktor honoris causa. Kali ini gelar kehormatan tersebut diberikan oleh Universitas Soka, Jepang, atas jasa SBY yang telah memperhatikan dunia pendidikan dan kebudayaan.

Rektor Universitas Soka Yoshihisa Baba mengatakan, pemberian gelar ini direkomendasikan oleh Daisaku Ikeda, pendiri Universitas Soka. Pemberian gelar ini untuk menghargai prestasi SBY dan tindakannya terhadap masyarakat. Menurut Yoshihisa, Presiden keenam RI tersebut telah meraih banyak gelar akademis hingga penghargaan dari dunia internasional.

"Yang Mulia Bapak Presiden dikenal juga sebagai pemimpin yang merealisasikan rencana-rencana yang diungkapkannya dan selalu mengulurkan tangan dan tenaganya untuk kebahagiaan masyarakat, seperti mengabdikan diri untuk pemulihan keamanan negara, perkembangan ekonomi, serta berkontribusi besar pada kebijakan politik lainnya," kata Yoshihisa dalam upacara penganugerahan gelar bagi Presiden SBY di Istana Negara, Selasa (14/10/2014).

Berulang kali Yoshihisa mengucapkan terima kasih kepada SBY. Dia juga mengatakan bahwa Jepang akan selalu mengingat bantuan kemanusiaan dan semangat yang diberikan rakyat dan Pemerintah Indonesia saat negeri sakura itu luluh lantak akibat tsunami yang terjadi pada tahun 2011. "Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya," kata dia.

Menanggapi pemberian gelar kehormatan ini, SBY berterima kasih. Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia saat ini memang tengah berjuang keras memberikan akses pendidikan bagi semua orang.

"Ada alasan mengapa pendidikan menjadi prioritas utama. Menurut saya, pendidikan adalah cara efektif untuk melawan kemiskinan. Kemiskinan ini membuat orang tidak bisa mendapat pendidikan hingga sampai universitas. Padahal, bersekolah sampai jenjang itu memberikan kesempatan dalam hidup yang lebih banyak lagi," kata SBY.

Oleh karena itu, SBY menuturkan, Pemerintah Indonesia menyiasatinya dengan memberikan beasiswa Bidik Misi bagi anak-anak tidak mampu agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang universitas. Pemerintah juga memberikan biaya khusus bagi mereka.

Di bidang budaya, kata SBY, masyarakat Indonesia saat ini mulai belajar menghadapi bencana alam. Kondisi alam yang rentan akan bencana mengharuskan masyarakat Indonesia untuk selalu waspada. Menurut SBY, kesadaran tanggap bencana ini sudah lahir pasca-tsunami Aceh pada 2006.

Pemberian gelar doktor honoris causa ini adalah yang ke-10 kalinya diterima SBY semasa menjadi presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com