Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ray Rangkuti: SBY Bukan Seorang Demokrat

Kompas.com - 12/10/2014, 16:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak layak disebut sebagai seorang demokrat, sebagaimana partainya. Menurut Ray, selama dua periode kepemimpinannya, SBY kerap melakukan kebohongan kepada masyarakat.

Ray mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, SBY telah melakukan kebohongan politik. "Tiga kasus terakhir ini, misalnya, mencontohkan dia sebagai bukan seorang demokrat," kata Ray dalam diskusi bertajuk "Politik Bohong dan Jegal-jegalan: Mampukah Jokowi Bertahan?" di Jakarta, Minggu (12/10/2014).

Ia mencontohkan, Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang melahirkan Undang-Undang tentang MPR, DPD, DPR, dan DPRD. UU itu antara lain mengatur mekanisme pengajuan paket pimpinan legislatif.

"Katanya tokoh demokrasi, tapi PD menelurkan UU yang bertolak belakang dengan demokrasi. Sistem paket tidak dikenal di dalam demokrasi, musyawarah mufakatnya mana?" kata Ray.

Bukti lainnya, kata dia, terlihat pada pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah. Saat itu, pembahasan RUU yang digelontorkan pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri itu sempat mengalami polemik. Partai Demokrat menolak pelaksanaan pilkada tidak langsung dan mendukung pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan. Namun, Fraksi Demokrat justru melakukan walkout di saat tiga partai lain mendukung gagasan Demokrat.

Untuk menggagalkan UU Pilkada tersebut, SBY kemudian mengeluarkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk mengembalikan mekanisme pilkada ke tangan rakyat. "Itu kan hanya untuk menyelamatkan muka SBY di mata rakyat, serta di mata internasional," ujar Ray.

Ray juga menuding SBY mencoba memantapkan posisinya sebagai seorang pemimpin yang demokratis dengan melakukan dialog bersama para pemimpin dunia dalam Bali Democracy Forum (BDF). Ia menilai, tindakan SBY itu sebagai bagian dari upayanya dalam menyelematkan diri di mata internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com