Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Perintahkan Gerindra Tak Ambil Posisi Pimpinan MPR

Kompas.com - 06/10/2014, 19:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa keputusan partainya tak mengambil kursi pimpinan MPR karena menuruti permintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Fadli, Prabowo meminta Gerindra tak terlalu sibuk memerebutkan posisi tersebut.

"Harusnya Gerindra ada, tapi menurut Pak Prabowo kita tidak terlalu mementingkan jabatan," kata Fadli, di Komplek Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (6/10/2014).

Fadli menuturkan, paket calon pimpinan yang akan diusung oleh Koalisi Merah Putih masih sangat dinamis. Ia yang semula mengatakan PPP tidak masuk dalam paket tersebut kini malah memberikan pernyataan sebaliknya.

Wakil Ketua DPR itu menegaskan, paket Koalisi Merah Putih untuk calon pimpinan MPR belum final sampai ke fraksi atau nama-nama yang akan diusung.

"Belum tentu (PPP tidak masuk paket), masih ada kemungkinan karena kita belum tentukan partai dan namanya," ucap Fadli.

Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan bahwa PPP tidak masuk dalam paket calon pimpinan MPR yang diajukan Koalisi Merah Putih. Fadli berharap PPP dapat menerimanya dengan legawa dan tidak melepaskan diri dari Koalisi Merah Putih.

Fadli menjelaskan, keputusan itu merupakan hasil rapat pimpinan Koalisi Merah Putih beberapa hari lalu. Dalam rapat itu disepakati paket calon pimpinan MPR yang diusung Koalisi Merah Putih berasal dari Partai Demokrat, Golkar, PKS, PAN, dan DPD.

Wakil Ketua DPR itu melanjutkan, PPP masih berpeluang mendapatkan kursi pimpinan alat kelengkapan dewan di DPR. Pembagian pimpinan alat kelengkapan dewan akan diatur setelahnya.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Ade Komarudin menuturkan, paket calon pimpinan MPR yang akan diusung Koalisi Merah Putih adalah Djoko Udjianto (Demokrat), mahtuddin (Golkar), Hidayat Nur Wahid (PKS), Zulkifli Hasan (PAN), ditambah dengan calon yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Sementara itu, koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengajukan paket dengan komposisi Ketua MPR yang diisi oleh perwakilan DPD, dan empat wakil oleh perwakilan partai koalisi dan Koalisi Merah Putih. Berdasarkan hasil rapat konsultasi pimpinan MPR sementara bersama pimpinan fraksi dan kelompok DPD, waktu pemilihan calon pimpinan MPR akan digelar pada Selasa (7/10/2014) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com