Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi II DPR Batal Sahkan 21 Daerah Otonom Baru, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 29/09/2014, 17:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan batal mengesahkan 21 daerah otonom baru dalam sidang paripurna, Senin (29/9/2014). Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa secara panjang lebar menjelaskan kondisi sampai akhirnya disepakati membatalkan rencana pengesahan pemekaran wilayah itu.

Pidato Agun ini mendapat teriakan puluhan masyarakat adat yang sudah sejak Selasa pagi menunggu pemekaran wilayah ini. “Saya jelaskan kondisinya selama proses panja bukannya semakin mengerucut tapi malah bertambah dan bertambah,” ujar Agun.

Agun bahkan menyebutkan pelaksanaan rapat panitia kerja DOB kerap diwarnai insiden yang memalukan yang mencederai proses demokrasi. Meski tidak menyebut kejadian itu secara detil, tapi dia menuturkan bahwa pembahasan DOB ini sangat alot, bahkan Panja DOB belum bisa mengambil keputusan hingga Minggu.

Politisi Partai Golkar ini menceritakan awalnya Komisi II DPR akan melakukan rapat pengambilan keputusan tingkat I dengan pemerintah pada Minggu (28/9/2014). Namun, rapat itu urung terlaksana lantaran banyaknya masyarakat adat yang mengepung kompleks parlemen hingga perwakilan pemerintah tidak bisa masuk.

Alhasil, Komisi II DPR pun menggelar rapat internal. Hasilnya, seluruh anggota sepakat untuk menyerahkan kepada pimpinan komisi II DPR karena tidak ada kata mufakat dari anggota atas usulan 21 DOB yang dianggap layak oleh pemerintah. Rapat kembali dijadwalkan pada Senin pagi.

“Saya tawarkan dua opsi, kalau tdak bisa musyawarah mufakat maka akan saya batalkan semuanya karena banyak aspirasi masyarakat yang tidak masuk,” imbuh Agun. Saat mmeminta pandangan Menteri Keuangan Chatib Basri, Agun pun mendapat penjelasan bahwa pemerintah cukup terbebani apabila seluruh DOB disahkan.

“Beban fiskalnya suddah cukup besar di anggaran kita. Oleh karena itu, kami sepakat untuk tidak melanjutkan sama sekali,” imbuh Agun. Belum sempat menyelesaikan penjelasannya, Agun langsung diprotes puluhan masyarakat adat yang berdiri dan berteriak mendesak agar 21 DOB segera disahkan.

Agun tak mengindahkan teriakan protes yang tertuju kepadanya itu dan tetap melanjutkan penjelasannya. Di akhir laporannya, Agun menuturkan meminta pandangan anggta setiap fraksi di rapat paripurrna DPR. Rapat akhirnya diskors lantaran masyarakat adat terus protes dan menunjuk-nunjuk ke arah pimpinan rapat, Wakil Ketua DPR Sohibul Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com