Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pokja Tim Transisi Jokowi-JK Dibubarkan

Kompas.com - 28/09/2014, 18:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla menggelar pesta pembubaran 26 kelompok kerja (pokja) di kantor transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2014) malam.

Dari pantauan Kompas.com, dua buah tenda berukuran sedang berdiri di pelataran kantor transisi dan jalan di depannya. Merah dan putih mendominasi warna kedua tenda. Di dalamnya, telah disediakan aneka makanan dan minuman bagi para undangan.

"Ini disiapkan untuk acara pembubaran 26 Pokja tim transisi. Acaranya akan diisi dengan pemberian piagam kepada perwakilan 26 Pokja itu," ujar Deputi tim transisi Andi Widjajanto kepada Kompas.com di kantor itu.

Ketua tim transisi Rini Soemarno mengatakan, pemberian piagam kepada perwakilan Pokja itu dilakukan oleh Jokowi dan didampingi oleh Jusuf Kalla. Pemberian piagam itu merupakan tanda terima kasih kepada Pokja atas kerja-kerja selama ini.

"Mereka sudah memberikan masukan serta alternatif, apa yang harus dilakukan ke depan oleh Jokowi-JK. Kami merasa perlu bertemu dan berterima kasih," ujar Rini.

Apalagi, lanjut Rini, banyak anggota Pokja tim transisi yang sejak awal terbentuk, yakni 4 Agustus 2014 lalu, belum pernah satu kalipun bertemu muka dengan Jokowi-Jusuf Kalla. Rini mengatakan, pembubaran tersebut hanya berlaku untuk Pokja.

Sementara, tim transisi yang terdiri dari satu ketua dan lima deputinya akan bubar setelah Jokowi-JK dilantik menjadi presiden, wakil presiden 20 Oktober 2014 yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com