Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Paripurna Memanas, Priyo Budi Diserbu Anggota DPR

Kompas.com - 26/09/2014, 00:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat tentang RUU Pilkada pada Kamis (25/9/2014) tengah malam, semakin memanas karena keputusan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso yang mengetok palu untuk melakukan voting dua pilihan yakni pilkada langsung dan melalui DPRD.

Sejumlah anggota dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Hanura langsung menyerbu ke bagian depan ruang sidang, menuju barisan tempat duduk pimpinan DPR.

Keributan ini bermula dari sikap ketiga fraksi itu yang berbalik arah mendukung opsi ketiga Partai Demokrat yakni pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan. Mereka meminta agar opsi Partai Demokrat menjadi pilihan voting. Namun, berbaliknya dukungan ketiga fraksi itu mendapat kecaman dari Fraksi Partai Golkar, Fraksi PPP, Fraksi PAN, dan Fraksi Gerindra. Mereka menyatakan, seharusnya yang menjadi opsi voting adalah yang telah disepakati dalam forum lobi selama empat jam yakni pilkada langsung atau melalui DPRD. Opsi Partai Demokrat ditolak dalam forum itu.

Di tengah diskusi yang kian menghangat dengan membanjirnya interupsi, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso tiba-tiba mengetok palu

“Setelah ini kita siapkan voting dengan opsi pilkada langsung atau DPRD!” tukas Priyo.

“Cabut Pak Ketua!” teriak politisi PDI-P, Aria Bima yang memprotes sikap Priyo.

Teriakan semakin tak terbendung saat Priyo tak mengiizinkan sejumlah anggota koalisi Indonesia Hebat melakukan interupsi.

“Kita berikan kesempatan dulu kepada Demokrat, menjelaskan lagi,” ungkap Priyo.

Namun, anggota Fraksi PDI-P Maruarar Sirait rupanya tak tahan menahan emosinya lantaran interupsinya tak digubris PriYO. Dia memutuskn berdiri dan maju ke meja pimpinan DPR. Dalam waktu sekejap, Maruarar sudah berhadap-hadapan dengan Priyo.

Petugas keamanan yang kebobolan langsung menahan Maruarar. Aksi Maruarar ini justru memicu anggota lain juga ikut tersulut emosinya. Mereka mengikuti langkah anggota Komisi XI DPR itu menuju meja pimpinan. Setidaknya, ada 30 anggota DPR yang menaiki podium pimpinan.

“Rapat diskors!” tukas Priyo sambil mengetuk palu setelah melihat situasi tidak kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com