JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, keempat warga asing yang ditangkap di Sulawesi Selatan diduga mendapatkan paspor di Thailand seharga 1.000 dollar AS per paspor. Hingga kini, keempat paspor itu masih diperiksa di laboratorium Polri, bekerja sama dengan pihak Kedutaan Turki.
"Apakah paspor itu asli atau tidak, masih dalam proses pendalaman," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2014).
Sutarman mengatakan, dari informasi yang didapat, keempat WNA itu berangkat dari Turki ke Kamboja melalui jalur laut. Dari Kamboja, mereka menuju Thailand menggunakan jalur darat. Di Thailand, keempatnya mendapatkan dokumen, termasuk paspor negara Turki.
Dari Thailand, mereka kemudian menuju Kuala Lumpur, Malaysia, dan melanjutkan perjalanan ke Bandung, Indonesia. Saat berada di Bandung, kata Sutarman, pihaknya telah mengikuti keempatnya hingga menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
Ketika ditanya mengenai kewarganegaraan keempat WNA tersebut, Sutarman mengatakan bahwa status itu baru bisa dipastikan setelah proses pemeriksaan paspor selesai.
"Mereka menggunakan bahasa Uighur, tetapi paspornya negara Turki. Dalam berkomunikasi, mereka bisa sekitar 40 persen bahasa Turki," ujar Sutarman.
Dalam pemeriksaan warga asing, Sutarman mengakui bahwa hal itu menjadi kewenangan pihak imigrasi. Namun, karena keempat WNA tersebut diduga akan bergabung dengan kelompok teroris Santoso, kepolisian juga melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, tim gabungan dari Kepolisian Resor Parigi Moutong, Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, dan Detasemen Khusus 88 Antiteror, Sabtu, menangkap tujuh orang yang dicurigai terkait jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Penangkapan tersebut berawal dari razia yang digelar pada pukul 03.00 Wita di depan Markas Polres Parigi Moutong. Dalam razia itu, ada mobil Daihatsu Xenia yang berhenti dan berbalik arah. Polisi kemudian mengejar mobil tersebut dan menangkap tiga orang yang mengaku dari Palu, yaitu Saiful Priatna alias Ipul (29), M Irfan (21), dan Yudit Chandra alias Ichan (28).
Empat warga asing melarikan diri ke hutan, tetapi kemudian menyerahkan diri sekitar pukul 17.00 Wita. Mereka adalah Abdul Basit, Ahmed Bozoghlan, A Bayram, dan A Zubaidan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.