AMBON,KOMPAS.com - Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan pemilihan kepala daerah baik dilakukan secara langsung oleh masyarakat maupun dikembalikan ke DPRD tidak ada masalah asalkan menguntungkan kepentingan masyarakat.
“Menurut saya mau lewat pemilihan secara langsung atau lewat DPRD asalkan menguntungkan rakyat,” ungkap Said usai mengikuti acara pelantikan anggota DPRD Maluku periode 2014-2019 di Kantor DPRD Maluku, Selasa (16/9/2014).
Meski tak menyebutkan alasannya, namun menurut Said pemilihan kepala daerah secara langsung oleh masyarakat maupun melalui DPRD punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga apapun yang nanti disetujui harus dihormati.
“Kalau menurut saya pemilihan kepala daerah secara langsung maupun tidak langsung itu sama saja. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,” ujarnya.
Ditempat tempat yang sama, Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal berpendapat baik pemilihan secara langsung maupun tidak langsung keduanya sama-sama demokrasi, tergantung pemerintah dan DPR akan memilh yang mana.
“Kalau menurut saya dua-duanya itu sama-sama, tapi saya kira yang lebih efesien itu adalah pemilihan lewat DPRD namun itu dikembalikan kepada DPR jadi kehendak rakyat maunya apa kita ikut saja,” ungkapnya.
Disinggung jika pemilihan dikembalikan ke DPRD akan membawa kemunduran demokrasi, Abua menyatakan itu tergantung keputusan DPR yang akan mengesahkan RUU pemilihan kepala daerah.
“Soal itu tergantung keputusan DPR yang menentukan. Tapi saya kira apapun itu kita harus menghormatinya,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.