Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai BPKP Bersama Istri Deklarasi Anti-gratifikasi

Kompas.com - 02/09/2014, 17:31 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (2/9/2014), mengadakan deklarasi anti-gratifikasi. Deklarasi tersebut dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman sebagai pernyataan komitmen anti-gratifikasi di lingkungan BPKP.

"Ini merupakan pernyataan seluruh pegawai BPKP," ujar Ketua BPKP Mardiasmo, saat membuka deklarasi di Aula Gandhi, Gedung BPKP.

Menurut Mardiasmo, acara tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan integritas organisasi dengan mendorong integritas semua individu dalam BPKP.

"Kami telah membangun sistem dan aturan terkait, melakukan transparansi dan pengendalian gratifikasi," ujar Mardiasmo.

Kegiatan deklarasi yang diikuti oleh semua karyawan BPKP tersebut juga dihadiri oleh istri karyawan BPKP yang tergabung dalam Dharma Wanita. Dalam kegiatan tersebut, Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan pengertian gratifikasi.

Menurut Samad, gratifikasi merupakan pemberian dan penerimaan fasilitas dalam arti luas bagi seluruh penyelenggara negara.

"Acara ini sangat bermanfaat karena melibatkan keluarga. Hari ini kita lakukan sosialisasi antikorupsi berbasis keluarga," ujar Samad.

Samad kemudian mengingatkan para pegawai BPKP agar tidak sekadar melakukan pencanangan, tetapi patuh dan komitmen, menghindar jauh dari praktik penerimaan fasilitas.

"Mudah-mudahan, ke depan, seluruh karyawan BPKP bisa lebih memperketat aturan. Kita ingin bangun tradisi baru penyelenggara yang bebas dari korupsi," kata Samad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com