Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbata-bata, Prabowo Melepas Jenazah Suhardi...

Kompas.com - 29/08/2014, 08:43 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenang sosok Ketua Umum Partai Gerindra sebagai seorang guru besar dan salah satu putra terbaik bangsa. Beberapa kali Prabowo tercekat suaranya ketika memimpin upacara pelepasan jenazah di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

"Banyak sekali kenangan bersama beliau. Beliau seorang guru besar," ujar Prabowo, ketika pertama kali bisa dicegat wartawan di markas partainya itu. Dia mengatakan, Suhardi adalah sosok yang akan dikenang sebagai tokoh yang jujur, baik, dan berpihak kepada rakyat.

Posisinya sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), kata Prabowo, merupakan pencalonan dari Suhardi. Bagi Prabowo, Suhardi juga adalah sosok sederhana sekaligus panutan. "Kami kehilangan seseorang yang bisa kita jadikan panutan. Sederhana, jujur, bersih. Gerindra kehilangan kader terbaik, putra bangsa terbaik," ujar dia dalam pidato pelepasan.

Setidaknya dua kali suara Prabowo tercekat saat menyampaikan kata-kata pelepasan jenazah. "Kami merasa kehilangan, tapi bangga pernah berjuang bersama orang seperti Pak Hardi," ujar dia terbata.

Di pengujung pidato pelepasan, suara Prabowo kembali tergetar ketika menyatakan, "Selamat jalan sahabatku, selamat jalan Suhardi. Kau pejuang sejati, pemimpin yang bersih." Dalam pidato tersebut, Prabowo menyebut juga bahwa, baginya, Suhardi adalah patriot.

"Beliau patriot, berjuang untuk kemandirian. Keluarga almarhum harus bangga, punya putra seperti Pak Hardi, punya suami, bapak, ayah seperti beliau," tutur Prabowo. "Kami merasa kehilangan, tapi bangga pernah berjuang bersama orang seperti Pak Hardi."

Mengakhiri pidatonya, Prabowo menyatakan penghormatan untuk Suhardi. "Kami akan teruskan tradisi dan cita-citamu. Selamat jalan," kata dia sembari mendoakan Suhardi mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Seperti diberitakan sebelumnya, Suhardi meninggal pada Kamis (28/8/2014) pukul 21.40 WIB. Setelah upacara pelepasan, jenazah akan diterbangkan ke Yogyakarta menggunakan pesawat carteran.

Jenazah Suhardi akan disemayamkan terlebih dahulu di Masjid Universitas Gadjah Mada sebelum dimakamkan setelah shalat Jumat di Kompleks Makam Keluarga Besar UGM.

Tampak hadir dalam upacara pelepasan jenazah ini antara lain mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid; Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddiqie; mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung Wibowo; dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com