Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Transisi Jokowi-JK Dialog soal HAM dengan Komnas HAM

Kompas.com - 28/08/2014, 11:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi Kantor Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014). Ketiganya datang untuk berdialog tentang permasalahan HAM dengan Tim Transisi.

Pantauan di lokasi, tiga komisioner Komnas HAM, yakni Siti Nurlaela, Roichatu Aswidah, Nur Kholis bersama beberapa stafnya tiba di Kantor Transisi pada pukul 11.00 WIB. Ketiganya langsung masuk ke dalam tanpa memberikan penjelasan apapun.

Berdasarkan penjelasan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, pihaknya melakukan dialog dengan Komnas HAM dan aktivis HAM dari berbagai organisasi untuk mengetahui masalah pelanggaran HAM dan mencari solusi penuntasannya.

Ia menyatakan, dialog ini sebagai wujud dari ditampungnya aspirasi publik terkait permasalahan HAM.

Sehari sebelumnya, Rabu (27/8/2014), Tim Transisi telah berdialog dengan aktivis HAM dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Imparsial, Elsam dan Setara.

Banyak masukan yang diberikan untuk pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla melalui Tim Transisi. Di antaranya meminta Jokowi-JK memilih figur di kabinetnya yang bersih dari dugaan pelanggar HAM, menuntaskan kasus pembunuhan Munir, kasus penghilangan paksa, kerusuhan Mei, kasus Talangsari, kasus Trisakti-Semanggi, serta kasus penembakan misterius dan kasus pelanggaran HAM di Wasior-Wamena.

Andi menjelaskan, Jokowi berkomitmen pada penuntasan pelanggaran HAM. Komitmen itu dibuktikan dengan tak memberi perlindungan kepada siapa pun yang terbukti melanggar HAM.

Selain itu, kata Andi, Jokowi juga menawarkan membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk memungkinkan adanya pengadilan HAM Ad Hoc. Tawaran lainnya adalah membentuk tim khusus di kantor Kepresidenan untuk memeriksa semua pihak yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com