JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya menjalin komunikasi dengan semua partai untuk mempersiapkan pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut Maruarar, hal ini dilakukan karena situasi politik yang akan dihadapi PDI-P berbeda dengan posisi oposisi dalam 10 tahun terakhir.
"Kita komunikasi dengan semua partai. Karena kita butuh masukan untuk pemerintahan lima tahun ke depan. Situasi ini terasa berbeda bagi kami setelah 10 tahun berada di luar pemerintahan," kata Maruarar di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2014).
Namun, Maruarar belum menyebutkan partai mana saja yang bakal ikut bergabung dengan koalisi Jokowi-JK. Saat ini, ia melihat beberapa partai sedang mengalami dinamika untuk menentukan arah politik setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilpres nantinya.
Maruarar tak menampik mengenai sinyal bakal merapat dari Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat seperti diungkapkan Jokowi beberapa waktu lalu.
"Dengan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), komunikasi Pak Jokowi itu justru sangat baik," ucapnya.
Meski demikian, untuk bisa bergabung dalam gerbong koalisinya, menurut Maruarar, tetap ada syarat, yakni tidak pragmatis atau tidak bagi-bagi kekuasaan. Selain itu, tidak saling menjatuhkan dan bisa bekerja sama.
"Seperti yang Pak Jokowi selalu bilang, tanpa syarat," ujar Maruarar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.