Kasus Haji, KPK Periksa Anggito dan 2 Anggota DPR

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu serta dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi Agama, Ida Fauziah dan Jazuli Juwaini, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (18/8/2014). Ketiganya akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji.

Saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, sekitar pukul 09.20 WIB, Anggito tak mau berkomentar apa pun. Selang 15 menit kemudian, Ida yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hadir. Ia juga tak mau berkomentar.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Jazuli hadir. Ia mengaku diperiksa sebagai saksi bagi mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali, yang ditetapkan sebagai tersangka. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengaku tidak ikut dalam rombongan haji bersama Suryadharma.

"Enggak masuk (rombongan), saya enggak masuk," kata Jazuli kepada wartawan.

Selain ketiga orang itu, KPK juga memanggil dua anggota DPR Komisi Agama lainnya, yakni Muhammad Baghowi (PKB) dan Soemintaris Muntoro (Partai Hanura).

Dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji, KPK menetapkan Suryadharma sebagai tersangka. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu diduga melakukan penyalahgunaan wewenang atau perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian negara.

Modus penyalahgunaan wewenang dan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang diduga dilakukan Suryadharma, antara lain, dengan memanfaatkan dana setoran awal haji oleh masyarakat untuk membiayai pejabat Kementerian Agama dan keluarganya naik haji.