Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugatan Prabowo di MK Penyebab Program Jokowi-JK Sulit Masuk APBN 2015

Kompas.com - 15/08/2014, 20:58 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menganggap sulitnya program dari presiden terpilih Joko Widodo untuk masuk Anggaran Perencanaan Belanja Negara tahun 2015 hanya karena masalah teknis, yaitu karena adanya gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum yang diajukan oleh kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Mahkamah Konstitusi.

"Itu masalah teknis dan etika saja. Sebab pilpres masih sengketa. Belum ada presiden terpilih definitif, yakni MK," kata Ramadhan melalui pesan elektronik, Jumat (15/8/2014).

Hari ini saat menyampaikan Pidato Kenegaraan, Nota Keuangan, dan RAPBN 2015 bersama DPR dan DPD, Presiden SBY menyebutkan komitmennya untuk siap bantu Presiden Ke-7 RI melaksanakan pembangunan demi kepentingan rakyat. Namun, kata Ramadhan, SBY memang belum bisa mengakomodir Tim Transisi agar program Jokowi-JK masuk ke dalam APBN 2015.

Bila Tim Transisi diakomodir, SBY akan disalahkan karena saat ini Jokowi belum mendapatkan legitimasi sebagai presiden karena harus menunggu proses persidangan PHPU di MK selesai.

"Justru pak SBY bisa disalahkan jika akomodir Tim Transisi Jokowi di APBN 2015. Andaikan tak ada sengketa di MK, Pak SBY pasti ajak Jokowi," ucap Wakil Ketua Komisi I DPR-RI ini.

Sebelumnya  Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan, Jokowi-Jusuf Kalla tak bisa memasukkan program prioritas ke dalam pembahasan APBN 2015. Menurut dia,  pembahasan APBN 2015 telah disusun sejak rencana kerja anggaran kementerian dan lembaga sejak Januari-April 2014 lalu.

"Kalau mau dimasukkan sekarang, nanti akan mengulang proses dari awal," ujar Firmanzah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com