Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kabinet, Jokowi-JK Terima Masukan dari Pengusaha hingga Slank

Kompas.com - 07/08/2014, 10:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Transisi memastikan bahwa mekanisme dan keputusan penyusunan kabinet menjadi hak prerogatif Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Jokowi-JK tetap membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan masukan terhadap komposisi kabinet yang akan dibentuk. 

Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, mengatakan, semua partai pendukung juga akan diminta memberikan masukan mengenai struktur kabinet ke depan. Menurut Hasto, hal itu lumrah dan tetap akan menjaga sehingga tak terjebak praktik transaksional sebagai upaya untuk menjamin efektivitas pemerintahan Jokowi-JK.

"Presiden kan memiliki hak prerogatif, jadi sangat wajar kalau ingin mendengarkan (masukan) dari partai pendukung," kata Hasto, di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2014) malam.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu melanjutkan, hingga saat ini belum ada pembicaraan khusus mengenai figur yang akan direkrut dalam kabinet Jokowi-JK. Tim masih fokus pada perumusan kebijakan yang sejalan dengan visi, misi, dan janji selama kampanye.

"Kita bicara kebijakan dulu, baru kita bicara tentang struktur, tentang orang. Wajar kalau ada masukan dari dunia usaha, dari masyarakat, bahkan Slank juga sudah memberikan masukan," ujarnya.

Jokowi-Jusuf Kalla dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh KPU pada 22 Juli 2014. Perolehan suara Jokowi-JK unggul sekitar delapan juta suara dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hingga saat ini, Jokowi-JK belum menyampaikan mengenai kabinet yang akan dibentuk menyusul masih adanya gugatan hasil pemilu oleh Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com