Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Nigeria

Kompas.com - 06/08/2014, 03:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi orang-orang yang berencana pergi ke kawasan Afrika, khususnya perjalanan ke Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Nigeria. Itu terkait wabah virus ebola yang sedang melanda empat negara tersebut.

”Kami sudah memberi tahu agar sangat hati-hati jika pergi ke sana. Virus ebola bisa menular lewat kontak langsung dengan cairan badan,” tutur Nafsiah. Pemerintah sebatas memberi peringatan, tidak melarang perjalanan ke wilayah Afrika.

Nafsiah yakin penduduk Indonesia sejauh ini tetap aman dari ancaman virus ebola. Salah satu sebabnya, tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia menuju keempat negara di kawasan Afrika Barat tersebut ataupun sebaliknya. Di samping itu, sangat sedikit orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke sana.

Laboratorium disiagakan

Meskipun diyakini aman, menurut Nafsiah, Indonesia tetap waspada terhadap kemungkinan penyebaran virus mematikan tersebut. ”Laboratorium sudah kami siagakan. Jika ada gejala penularan, kami bisa langsung memeriksa apakah benar tertular ebola atau tidak,” ucap dia.

Melihat fakta ganasnya virus yang telah membunuh 90 persen manusia yang terjangkit, dunia bersiap dengan segala kemungkinan. Saat ini, seperti diberitakan Reuters, seorang dokter dan pekerja kemanusiaan dari Amerika Serikat yang terjangkit virus itu dikarantina di Emory University Hospital di Atlanta.

Kewaspadaan tinggi juga dilakukan Pemerintah Korea Selatan. Mereka memberi peringatan agar warganya tidak pergi ke empat negara terkena wabah ebola itu. Bahkan, mereka membatalkan undangan bagi tiga mahasiswa Nigeria yang hendak mengikuti konferensi di Korsel yang diadakan PBB.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia beserta presiden keempat negara tersebut bertemu di Guinea. Mereka membahas rencana darurat mengatasi penyebaran virus ebola. Demi merealisasikan rencana tersebut, disiapkan dana sebesar Rp 1,18 triliun. (Reuters/A03)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com