JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie menampik kabar bahwa ada pejabat kepolisian yang disuap oleh perusahaan pembuat senjata AS, Smith & Wesson. Ia mengaku belum mendengar informasi yang menyebutkan adanya kesepakatan dengan pihak kepolisian untuk kontrak pasokan senjata.
"Saya tidak mengerti beritanya. Belum dengar kabar soal itu. Tanya saja sama yang buat berita itu," ujar Ronny saat dihubungi Kompas.com, Kamis, (31/7/2014).
Ronny pun mempertanyakan siapa pejabat kepolisian yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut. Menurut Ronny, informasi tersebut tidak lengkap karena tidak terperinci menyebutkan persenjataan jenis apa dan siapa yang terlibat dalam dugaan suap tersebut.
"Tidak benar adanya kesepakatan jual beli senjata. Senjata jenis apa? Melalui siapa? Gak benar itu," tegasnya.
Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission) AS mengatakan, pada 2009, sejumlah karyawan Smith & Wesson melakukan atau menyetujui praktik suap di Indonesia demi memenangi kontrak dengan sebuah departemen kepolisian Indonesia, walau kesepakatan tersebut akhirnya gagal. (Baca : Perusahaan Senjata AS Suap Pejabat Polisi Indonesia)
Laporan kantor berita AFP tidak menyebut nama pejabat polisi yang telah didekati dan menerima suap dari perusahaan tersebut. Selain Indonesia, SEC menyebut perusahaan tersebut juga berupaya untuk menyuap beberapa pejabat di Turki, Nepal, dan Banglades melalui pihak ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.