Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Prabowo Disarankan Segera Bersilaturahim

Kompas.com - 29/07/2014, 16:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR RI Mohammad Jafar Hafsah berharap Hari Raya Idul Fitri saat ini menjadi momentum silaturahim antara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Saya mendorong mereka ketemu dan bersilaturahmi sehingga di bawah pun ikut (damai). Apakah Jokowi mulai atau gimana, siapa saja boleh memulai," kata Jafar di Jakarta, Selasa (29/7/2014), seperti dikutip Antaranews.com.

"Tahun ini Pilpres dilakukan di bulan Ramadhan. Dengan Ramadhan dan Idul Fitri, maka sudah seharusnya saling bersilaturahmi. Tidak perlu pihak ketiga atau mediator antara Jokowi dan Prabowo. Tinggal telepon-teleponan, janjian ketemu di mana, selesai," tambah Jafar.

Senada disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin. Ia melihat Pilpres 2014 yang berlangsung ketat dan menegangkan telah merenggangkan tali persaudaraan banyak pihak.

“Idul Fitri adalah sebuah kebetulan yang baik tahun ini. Kebetulan terjadi bersamaan dengan agenda nasional, yakni pemilihan presiden. Antara keduanya ada kaitan erat. Inilah saatnya bagi umat Islam khususnya, untuk mengamalkan pesan Idul Fitri yang tiada lain adalah silaturahmi atau silaturahim, merajut hubungan kasih sayang,” ujar Din seperti dikutip Tribunnews.com.

Menurut dia, Pilpres 2014 merupakan ujian besar umat Islam dan bangsa Indonesia agar memiliki kesadaran dalam memiliki kepentingan bangsa ke depan.

“Saya mengetahui sampai meyakini bahwa umat di lapis bawah, sangat naik, cenderung kepada kerukunan, keguyuban. Namun, semua itu ternyata tergantung kepada elite. Para elitelah yang memengaruhi mereka,” ujar Din.

Sebelumnya, Jokowi belum mau bersilaturahim dengan Prabowo. Jokowi menganggap suasana masih "panas". (baca: Masih "Panas", Jokowi Belum Mau Silaturahim dengan Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com