Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutiyoso Yakin Jokowi Akomodatif dalam Penyusunan Kabinet

Kompas.com - 28/07/2014, 19:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso yakin bahwa presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo akan akomodatif dan terbuka dalam memilih calon menteri. Meski demikian, saat ini belum ada pembicaraan mengenai nama-nama calon pengisi kabinet.

Sutiyoso mengatakan, partainya telah menyatakan mendukung Jokowi-JK tanpa syarat apa pun. Oleh karena itu, ia tidak ingin menuntut bagian dalam kabinet tersebut.

"Saya yakin Jokowi akomodatif. Jangankan kepada partai pendukung, sama masyarakat saja transparan," kata Sutiyoso seperti dikutip Tribunnews, Senin (28/7/2014).

Hari ini Wiranto dan sejumlah pimpinan partai pendukung Jokowi-JK bersilaturahim di kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kawasan Menteng, Jakarta. Hadir pula dalam acara itu Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto. PKPI dan Hanura merupakan dua dari lima partai yang mendukung pencalonan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden.

Wiranto mengatakan, sampai saat ini belum ada pembicaraan mengenai siapa saja yang akan masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Yang pasti, kata Wiranto, tidak ada istilah bagi-bagi kursi pada partai-partai koalisi pendukung pemenang Pemilu Presiden 2014 tersebut.

"Dari dulu dengan Bu Mega, Jokowi, dan JK, kita bicara kualitas, kredibilitas, dan profesionalisme. Tetapi belum ada pembicaraan saat ini," kata mantan Panglima ABRI tersebut sebagaimana dikutip Antara.

Meski Jokowi-JK sudah dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019, keduanya masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi tentang gugatan yang diajukan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com