Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Sebanyak Apapun Pengacara, di MK yang Penting Alat Bukti

Kompas.com - 27/07/2014, 21:39 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tak perlu melibatkan banyak pengacara dalam mengajukan gugatan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Ruhut, dalam gugatan ke MK yang terpenting adalah alat bukti. "Jangankan 200 pengacara, mau berapa banyak pengacara pun, di MK yang penting, yang diutamakan alat bukti," kata Ruhut saat dihubungi, Minggu (27/7/2014).

Ruhut menilai gugatan yang diajukan Tim Pembela Merah Putih itu juga lemah. Banyak kejanggalan maupun kesalahan tulis dalam berkas gugatan yang diajukan tim Prabowo-Hatta.

"Penghitungan suara KPU secara legal yang menang Jokowi-JK. Bawaslu pun mengatakan kemenangan sudah fair. Jadi gugatan itu semua bolong-bolong," kata dia.

Menurut Ruhut, menyiapkan alat bukti memang tidak mudah, apalagi selisih suara antara Prabowo-Hatta dan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla cukup jauh, yaitu 8,4 juta suara. Dia mengatakan, tim hukum Prabowo-Hatta pun hanya membuang-buang waktu dengan mengajukan gugatan ke MK.

"Bukti-bukti yang lemah nanti akan dilewatkan oleh hakim-hakim MK. Pengalaman saya, pilkada bupati, apabila selisih suara 10.000 harus ada alat bukti 10001 atau lebih satu. Kebayang berapa kontainer kalau 8,4 juta," jelasnya.

Sebelumnya, terdapat sejumlah kejanggalan dalam dokumen gugatan yang diunggah situs resmi MK. Anggota Tim Pembela Merah Putih, Maqdir Ismail menilai kesalahan tersebut adalah hal manusiawi. Menurut dia, kesalahan itu tidak akan mengubah substansi gugatan yaitu adanya pelanggaran dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2014.

Ia mengeluhkan kurangnya waktu yang diberikan MK untuk mengajukan gugatan. Menurut Maqdir, waktu tiga hari tidak cukup untuk melengkapi berkas gugatan ke MK. Namun, lanjut Maqdir, Tim Pembela Merah Putih pun siap menunjukkan bukti-bukti kecurangan pada persidangan nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com