Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Sudah Ucapkan Selamat kepada Jokowi-JK

Kompas.com - 24/07/2014, 07:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat secara tegas menyatakan dukungannya terhadap presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Bahkan, Partai Demokrat enggan membicarakan kembali Koalisi Merah Putih, yaitu partai-partai politik pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saat Pemilu Presiden 9 Juli lalu.

"Saya pertama-tama harus mengucapkan selamat untuk presiden dan wapres terpilih Jokowi-JK. Kepada mereka yang tidak beruntung, pasangan Prabowo-Hatta, masih ada mekanisme mengajukan keberatan sesuai konstitusi melalui Mahkamah Konstitusi. Itu sudah diatur undang-undang, manfaatkan saja mekanisme itu sampai puas,” ujar Ketua Harian Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Syarief Hasan, di Jakarta, saat ditanya sepulang dari Jepang, Rabu (23/7/2014).

Menurut Syarief, saat ini bukan waktunya membicarakan dukungan terhadap koalisi permanen. Dengan bekal pengalaman memerintah 10 tahun, Partai Demokrat hanya berharap presiden dan wakil presiden terpilih tetap melanjutkan pembangunan yang dijalankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Syarief menyadari, selama ini, DPP Partai Demokrat resmi mencurahkan dukungan kepada Prabowo-Hatta. "Ke depan, entah berada di dalam atau di luar pemerintahan Jokowi-JK, bagi Partai Demokrat, hal itu tak substansial. Pertumbuhan ekonomi yang baik bisa jadi modal meningkatkan perekonomian bangsa. Jadi, Demokrat akan dukung penuh sesuai keinginan rakyat dan kelanjutan program pemerintah,” ujarnya.

Sejak Prabowo-Hatta sujud syukur setelah mengklaim kemenangan berdasarkan hitung cepat beberapa lembaga survei, perwakilan DPP Partai Demokrat sama sekali tidak secara resmi terlibat. Demikian pula saat Koalisi Merah Putih dipermanenkan dan saat Prabowo menarik diri dari Pemilu Presiden 2014.

Agung minta evaluasi

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono berharap partainya segera mengevaluasi arah koalisi setelah KPU menetapkan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. ”Saran saya (Golkar) segera sampaikan selamat kepada Jokowi-JK. Sikap legawa mengakui kekalahan jauh lebih baik bagi kelangsungan bangsa ke depan,” ujar dia.

Wakil Ketua Umum DPP PPP, yang juga Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pihaknya mengapresiasi KPU yang bekerja keras melaksanakan tugas konstitusional. PPP juga menghormati keputusan KPU menetapkan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. (OSA/NTA/WHY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com