Pelaksanaan apel siaga ini bertepatan dengan rencana pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, apel siaga ini diikuti oleh empat satuan setingkat kompi (SSK) pasukan pemukul reaksi cepat yang berada di bawah komando Divisi II Kostrad. Keempat pasukan itu terdiri atas Marinir, Kopassus, Paskhas, dan Kostrad.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, apel siaga ini merupakan bagian dari rangkaian pengamanan pemilu yang telah dilakukan TNI sebelumnya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Setidaknya, ada 35.000 personel TNI yang diterjunkan untuk membantu aparat kepolisian dalam pengamanan pemilu ini. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 23.000 personel yang secara aktif bekerja membantu polisi. Sisanya disiagakan jika sewaktu-waktu diterjunkan.
"TNI sama sekali tidak menginginkan adanya kelompok tertentu yang berusaha untuk mengganggu stabilitas nasional," kata Moeldoko.
Selain diikuti prajurit, apel siaga ini juga diikuti oleh masing-masing kepala staf angkatan, yakni Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.