Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uskup Suharyo: Akhiri Konflik, Perjuangkan Kesatuan

Kompas.com - 19/07/2014, 17:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo berpesan kepada masyarakat umum, khusunya umat Katolik, untuk selalu menjaga perdamaian dan kesatuan di dalam menghadapi penetapan suara pemilu presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kan pandangan politik beda, memungkinkan konflik. Kalau sudah ada pengumuman resmi, yang kemarin konflik diakhiri dan melihat ke depan, perjuangkan kesatuan negara," ujar Uskup Suharyo di Kantor Konferensi Wali Gereja (KWI), Jalan Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2014).

Pesan tersebut merupakan bagian dari surat gembala Uskup Suharyo kepada seluruh umat Katolik di Indonesia. Surat itu sendiri disebar pada Kamis (17/7/2014) lalu.

Sekretaris Eksekutif KWI Edi Purwanto mengatakan, pesan tersebut dikeluarkan oleh gereja bukan didasarkan pada isu akan terjadinya chaos pada 22 Juli mendatang. Pesan tersebut sebagai keprihatinan seakan terbelahnya masyarakat di Indonesia.

"Berangkat dari perbedaan yang terjadi usai 9 Juli. Baik perbedaan persepsi atau quick count, kok malah membuat masyarakat terbelah. Maka kami buat seruan mengajak umat untuk tenang dan sabar menunggu," ujar dia.

"Apa yang ditetapkan KPU 22 Juli 2014 itu tak mungkin menggembirakan semua pihak. Tapi sebagai lembaga resmi negara, itulah yang harus kita ikuti bersama-sama," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com