Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Tim Resmi Capres Tak akan Turunkan Massa

Kompas.com - 19/07/2014, 12:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI memastikan, tim resmi pemenangan dua pasang calon presiden dan wakil presiden tidak akan mengerahkan massa pada hari pengumuman hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar, Kepolisian tidak menerima informasi mengenai kemungkinan adanya pengerahan massa dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, maupun dari Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kami dapat info, tim resmi capres tidak akan turunkan massa. Kita harapkan semua pihak ya, kita hormati proses yang berjalan di KPU yang tanggal 22 akan sampaikan hasil resminya yang kita akan jaga bersama, suanana baik, kondusif, sehinga hasil berjalan baik," kata Boy melalui sambungan telepon dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (19/7/2014).

Boy juga menyampaikan adanya rencana deklarasi damai yang digelar secara bersama-sama relawan dua pasang capres-cawapres di Balai Kartini, Jakarta, pada Minggu (20/7/2014).

Terkait aksi ini, Boy selaku perwakilan Polri, menyampaikan apresiasinya. Dia pun berharap masing-masing pendukung pasangan capres/cawapres bisa menjaga agar kondisi berjalan aman dan kondusif menjelang 22 Juli.

"Kita harapkan apabila ada penyimpangan, masing-masing kubu menempuh saluran hukum yang disediakan," ujarnya.

Selain itu, Boy mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi isu-isu yang beredar menjelang pengumuman rekapitulasi pemilihan presiden di Komisi Pemilihan Umum 22 Juli mendatang.

Menurut Boy, pihaknya sadar ada informasi-informasi beredar yang mengakibatkan keresahan masyarakat. Untuk mengamankan situasi menjelang 22 Juli, kata dia, Kepolisian telah menyiapkan rencana yang sebaik-baiknya.

Dia juga meminta masyarakat untuk ikut melaporkan kepada Kepolisian jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

"Seperti aksi-aksi yang mengarah ke kekerasan, kita harapkan masyarakat bisa memberikan informasi kepada petugas kami sehingga kita bisa lebih awal mengantisipasi," sambung Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com