JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengaku mendapat informasi dari sejumlah duta besar negara sahabat jika ada upaya-upaya untuk membuat situasi dalam negeri memanas pada Pilpres 2014 ini. Menurut dia, jika memang hal itu sampai terjadi, pemerintahlah yang seharusnya dipertanyakan.
"Jika ada pihak yang melakukan rusuh itu, maka diizinkan oleh pemerintahan tertinggi," kata Hasan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Hasan pun telah meyakinkan kepada para perwakilan dubes tersebut jika situasi politik di Indonesia kondusif. Ia mengatakan, panas atau tidaknya situasi politik tergantung pemerintah, dalam hal ini Presiden selaku Kepala Negara.
"Jadi, jangan khawatir, dia (Presiden) ingin soft landing. Ingin meninggalkan pemerintahan dengan kondusif," ujarnya.
Kendati demikian, Hasan tak menampik jika dirinya telah memperoleh informasi kerusuhan itu sebelum mendapat informasi dari para dubes tersebut. Berdasarkan informasi, ada pergerakan tertentu yang ingin mengacaukan Jakarta saat Komisi Pemilihan Umum akan mengumumkan siapa pemenang Pilpres 2014 ini.
"Kalau massa tersebut tidak direstui masuk ke Jakarta dan KPU oleh pemerintah, mereka mau apa?" ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.