Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Pos dan "Drop Box", Prabowo Sementara Unggul Telak di Kuala Lumpur

Kompas.com - 17/07/2014, 18:46 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sementara unggul dalam Pemilu Presiden 2014 di wilayah perwakilan luar negeri Kuala Lumpur dengan perolehan suara 111.794 suara. Adapun suara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 20.891.

Suara Prabowo-Hatta paling banyak didapat dari mekanisme pemilihan melalui pos, yaitu 76.760 suara, sedangkan Jokowi-JK hanya mendapat suara 7.174 suara. Prabowo-Hatta juga unggul pada mekanisme pemungutan suara melalui drop box dengan perolehan 30.935 suara. Jokowi-JK memperoleh 8.901 suara dari drop box.

Sebaliknya, Jokowi-JK unggul tipis di tempat pemungutan suara (TPS) dengan 4.861 suara, sementara Prabowo-Hatta mengoleksi 4.099 suara.

Anggota Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri Kuala Lumpur, Khairul Hamzah, mengatakan, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur melayani pemungutan suara di enam wilayah di Malaysia, yaitu Kuala Lumpur, Putra Jaya, Selangor, Perak, Kelantan, dan Kelanu. TPS hanya digelar di Kuala Lumpur. Adapun pemilih di lima kota lain dilayani melalui pos dan drop box. Rekapitulasi suara tersebut belum disahkan.

Hingga berita ini ditayangkan, masih ada keberatan dari kubu Jokowi-JK. Saksi Jokowi-JK, Arif Wibowo, merasa ada kejanggalan perolehan suara melalui pos. Menurut dia, aneh jika surat suara yang dikirim melalui pos ke pemilih kembali semua ke PPLN.

"Kami menerima kalaupun suara kami nol asal memang proses pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi sesuai prosedur," ujar Arif dalam rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014 di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com